Jakarta, Pahami.id –
Pernyataan Kesedihan mengalir dari seluruh Amerika Latin setelah melintas mantan Presiden UruguayJose “Pepe” Mujica, yang meninggal pada hari Selasa (5/13).
Mantan gerilyawan, yang dikenal karena kerendahan hati progresif dan pandangan politiknya, meninggal pada usia 89.
Ikon revolusioner yang dihormati oleh politisi sayap kiri menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang dengan kanker. Pada bulan Januari, Mujica memutuskan untuk menghentikan pengobatan setelah mengetahui bahwa kanker telah menyebar.
“Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan kematian teman kami, Pepe Mujica. Presiden, aktivis, panutan, dan pemimpin.
Kesedihan juga terasa di jalan -jalan di Uruguay, terutama ibu kota Montevideo.
“Pepe, abadi untuk sementara waktu!” berteriak pengendara saat mereka lewat di depan gedung pemerintah seperti yang disebutkan Afp.
Saat menjabat sebagai presiden 2010-2015, Mujica dinobatkan sebagai “Presiden Miskin di Dunia”. Julukan itu tertanam dalam dirinya ketika ia menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk amal dan memilih untuk menjalani kehidupan yang mudah di sebuah pertanian bersama istrinya yang merupakan mantan gerilyawan, dan anjing yang energik.
Pemerintah Uruguay menetapkan periode berkabung nasional tiga hari dan mengumumkan badan mujica untuk dimakamkan di istana hukum mulai Rabu.
Aktivis dari Gerakan Partisipasi Rakyat (MPP), partai, juga berkumpul di markas untuk memperingati berlalunya pendiri partai sambil mengangkat spanduk besar membaca: “Hasta Siemb, Viejo Querido” (Selamanya, teman lama).
Salam juga datang terutama dari para pemimpin kiri dari seluruh Latin dan Eropa. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengingat Mujica sebagai “contoh bagi Amerika Latin dan di seluruh dunia.”
Setelah pensiun sebagai presiden, Mujica memilih untuk berkebun dan bertani. Saat melayani sebagai presiden, Mujica dikenal sebagai pemimpin yang keras dan sangat penting untuk dikonsumsi. Dia sering datang ke acara formal dengan mengenakan sandal dan tinggal di rumah kecilnya di pinggiran Montevideo, di mana harta karun yang paling berharga adalah mobil VW Beetle pada tahun 1987.
Mujica telah berhasil mengubah Uruguay, yang memiliki 3,4 juta populasi, adalah salah satu orang paling progresif di Amerika Latin.
Di usia tua, Mujica mengkritik kekuatan pemerintahan yang kuat, menyebut para pemimpin penindasan di Venezuela dan Nikaragua sebagai mereka yang “menghancurkan segalanya.”
Lima tahun kepemimpinan, Mujica juga menyetujui aborsi dengan pernikahan yang sama, dan membuat negara pertama di dunia menghapus ganja untuk rekreasi.
Mujica telah didiagnosis menderita kanker kerongkongan sejak Mei tahun lalu, yang kemudian menyebar ke hati. Istrinya, Lucia Topolansky, baru -baru ini mengatakan Mujica telah menjalani perawatan paliatif.
(RDS/DNA)