Berita Presiden Palestina Minta Hamas Segera Gencatan dengan Israel

Jakarta, Pahami.id —

Presiden Palestina Mahmud Abbas mendesak Hamas segera menyetujui perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza untuk menghindari “akibat buruk”.

“Kami menyerukan gerakan Hamas untuk segera menyelesaikan perjanjian penahanan, untuk menyelamatkan rakyat Palestina dari bencana lain yang konsekuensinya mengerikan, tidak kalah berbahayanya dengan Nakba tahun 1948,” kata Abbas, seperti dilansir kantor berita resmi Palestina. WafaRabu (14/2).

Nakbah Abbas mengacu pada perang yang menyertai penciptaan Israel. Tragedi tersebut menyebabkan sekitar 760.000 warga Palestina terusir dari tanah air dan kampung halamannya.

Saat ini, Israel dan Hamas sedang merundingkan gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang pecah pada 7 Oktober dan telah menewaskan lebih dari 28 ribu warga Palestina. Qatar, Mesir dan Amerika Serikat juga menjadi penengah dalam perundingan tersebut.

Otoritas Palestina pimpinan Abbas yang diakui secara internasional tidak terlibat dalam pembicaraan minggu ini yang diadakan oleh pemerintah Mesir. Pertemuan terbaru ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Sementara itu, AS, sekutu terdekat Israel, menyatakan mendukung pembentukan negara Palestina, namun menginginkan pergantian kepemimpinan.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Abbas “berkomitmen” untuk mereformasi Otoritas Palestina “sehingga mereka dapat secara efektif memimpin Gaza, sehingga Gaza dan Tepi Barat dapat bersatu kembali di bawah kepemimpinan Palestina.”

Dikutip AFPGaza sendiri telah memiliki pemerintahan terpisah yang dijalankan oleh kelompok Hamas sejak tahun 2007, ketika loyalis Abbas diusir dari wilayah tersebut.

(rds)