Berita Presiden Minta Penerapan Kembali IPA-IPS Dikaji Mendalam

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Penunjukan) Abdul Mu’ti mengungkapkan instruksi Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya tentang rencana untuk mengimplementasikan Departemen Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial, dan Bahasa di Sekolah Menengah.

Mu’ti mengatakan Prabowo dan Teddy telah meminta rencana untuk mengimplementasikan kebijakan yang akan ditinjau dengan Menteri Koordinator PMK Pratikno.


“Kami mengatakan bahwa gelar ini kami telah menerima instruksi Presiden dan Mr Seskab untuk dipelajari lebih lanjut dan didiskusikan dengan Menteri Koordinator PMK,” kata Mu’ti di kompleks parlemen, Jakarta pada hari Selasa (22/4).

“Tuhan sudah siap, dalam beberapa hari mendatang kita akan berbicara dengan Menteri Koordinator untuk PMK dan bagaimana hasilnya, kami mengirimkannya kepada Presiden,” katanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi X Hadrian Irfani mengatakan kepastian penindasan kebijakan akan diumumkan secara langsung oleh Prabowo pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2025.

“Kami komisi 10 menyetujui departemen, tetapi sekali lagi itu akan diumumkan secara resmi pada 2 Mei 2025,” katanya.

Departemen Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Sosial di sekolah menengah ini sebelumnya dipadamkan selama Menteri Pendidikan dan Budaya Nadiem Makarim.

“Pengadaan sekolah menengah adalah bagian dari implementasi kurikulum independen yang telah diimplementasikan secara bertahap sejak 2021,” kata kepala agensi standar, kurikulum, dan penilaian pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Budaya Anindito Aditomo ketika dihubungi oleh CNNindononea.com pada hari Rabu (7/17).

Dengan merilis gelar sekolah menengah, Anindito mengatakan kurikulum bebas mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan merefleksikan pentingnya karier, bakat dan aspirasi, dan kemudian memberikan kesempatan untuk mengambil subjek subjek yang lebih fleksibel sesuai dengan rencana tersebut.

“Penghapusan sekolah menengah juga telah menghilangkan diskriminasi terhadap gelar non -IPA dalam pemilihan siswa baru,” kata Anindito.

“Dengan kurikulum independen, semua lulusan kejuruan sekolah menengah dan menengah dapat mendaftar ke semua program melalui rute tes, tanpa dibatasi oleh gelar mereka selama sekolah menengah/kejuruan,” katanya.

(MAB/DNA)