Jakarta, Pahami.id –
Presiden Kolombia Gustavo Petro Tidak peduli visa dibatalkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) Untuk berpartisipasi dalam tindakan bertahan Palestina Di New York.
Petro telah meninggalkan AS dan kembali ke negaranya sejak Sabtu (9/27). Setelah tiba di Bogota, Petro menanggapi pembatalan visa melalui media sosialnya.
“Saya telah tiba di Bogota, saya tidak lagi memiliki visa untuk pergi ke Amerika Serikat, saya tidak peduli,” kata Petro. AfpMinggu (9/28).
Dia juga mengatakan bahwa dia masih bisa kembali ke AS meskipun visinya dibahas. Petro mengklaim memiliki status kewarganegaraan Eropa.
Petro tidak membutuhkan visa untuk memasuki AS. Dia hanya perlu menggunakan sistem elektronik untuk izin perjalanan (ESTA) untuk memasuki AS di masa depan.
Petro sebelumnya telah mengunggah video pidato dalam pertahanan Palestina di New York. Dia mengundang pasukan AS untuk mengabaikan perintah Presiden AS Donald Trump.
“Itu sebabnya dari New York ini, saya meminta tentara di militer AS untuk tidak menaruh senjata pada orang, bukan mematuhi perintah Trump!
Departemen Luar Negeri AS mempertanyakan pidatonya.
“Kami akan membatalkan Visa Petro karena kelalaian dan tindakan provokatif,” kata Departemen Luar Negeri AS.
Kolombia dan AS sebenarnya memiliki sejarah panjang sekutu. Namun, hubungan antara keduanya retak karena saham Gustavo Petro dengan Donald Trump.
Trump melintasi Kolombia dari daftar sekutu AS minggu lalu untuk peperangan tentang narkoba. Dia juga mendaftarkan Kolombia di Sesi Majelis Umum PBB.
“Untuk setiap teroris yang menyelundupkan obat -obatan beracun ke Amerika Serikat, berhati -hatilah agar kami menghancurkan Anda,” kata Trump di PBB.
Petro juga menjawab Trump dalam pidatonya di PBB. Dia mendesak Trump untuk dihancurkan ke jalan kriminal dengan serangan kapal di perairan Karibia.
“Proses kejahatan harus dimulai dengan pejabat dari Amerika Serikat, termasuk pejabat senior yang mengarahkan, Presiden Trump,” kata Petro pada sesi Majelis Umum PBB, Selasa (9/23).
(DHF/BAC)