Jakarta, Pahami.id –
Presiden Prabowo Subianto Meningkatkan suaranya tentang kekerasan babi ke kantor media dan wartawan tempo beberapa kali yang lalu dan tanggapan bawahannya, Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi.
Prabowo mengaku terkejut mendengar kepala babi ke kantor tempo. Dia curiga bahwa pelaku atau pengirim kepala babi hanya menginginkan domba dan menciptakan suasana yang buruk.
“Saya juga terkejut bahwa masalah kepala babi dan apa yang saya pikirkan, gaya, taktik, teknik seperti itu, saya pikir orang -orang yang melakukannya ingin mengamuk domba, ingin menciptakan suasana yang buruk,” kata Prabowo dalam sebuah wawancara dengan tujuh jurnalis senior di rumahnya, Hamaral, Bogor, Minggu (5/4).
Namun, Prabowo mengakui reaksi Hasan Nasbi dengan mengatakan bahwa kepala babi itu “dimasak” ceroboh dan salah.
Dia memastikan dia menyesali kata -katanya.
“Tapi itu benar bahwa saya pikir itu pernyataan yang ceroboh, itu salah, saya pikir dia menyesal,” katanya.
Prabowo mencurigai kesalahan itu karena dia masih dalam posisi itu. Menurutnya, Hasan sebagai akademisi dengan latar belakang dunia survei, tidak dapat menyesuaikan gaya komunikasi lembaga pemerintah.
“Jadi kadang -kadang orang dari dunia yang direncanakan atau dunia survei atau akademisi muncul di tingkat publik kurang cepat menurut saya,” katanya.
Di sisi lain, Prabowo pada kesempatan itu juga mengakui gaya komunikasi yang lemah dari pemerintahannya dalam 150 hari pertama. Menurutnya, partainya terlalu bersemangat untuk menjalankan program di awal pemerintah.
Akibatnya, gaya komunikasi sering diabaikan meskipun penting untuk memberi publik persepsi.
“Itu sebabnya saya pikir ini mungkin salah saya, jika Anda memperhatikan ke mana pun, saya pergi, saya tidak memiliki seorang jurnalis yang ditanam dengan saya dan sebagainya karena pendekatan saya pada waktu itu adalah pekerjaan dan bukti, jika saya bisa melakukan ini, tentu saja orang -orang obyektif, itu tidak seperti politik,” kata Prabowo.
“Jadi saya ingin memperbaikinya,” katanya.
(Thr/ugo)