Berita PPP Ungkap Suara Sempat Turun saat PSI Naik Signifikan

by


Jakarta, Pahami.id

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek mengungkapkan penghitungan suara partainya mengalami penurunan di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) hitungan sebenarnya Komisi Rehabilitasi Umum (KPU).

Awiek mengatakan total suara partainya tercatat 3.058.000 pada 28 Februari. Namun, jumlah ini turun menjadi 3.040.000 saat ini.


“28 Februari lalu perolehan suara PPP 3.058.000, tapi hari ini 3.040.000,” kata Awiek saat dihubungi, Minggu (3/3).

Merujuk data KPU hingga pukul 14.00 WIB, jumlah suara PPP kini sebanyak 3.080.665 atau 4,01 persen. Sedangkan suara PSI tercatat 2.403.255 atau 3,13 persen.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

PSI awalnya memperoleh 2.291.882 suara atau 3 persen pada Jumat (1/3) pukul 06.00 WIB berdasarkan 65,34 persen data yang masuk ke KPU.

Suara PSI kemudian bertambah menjadi 2.395.363 atau 3,12 persen sehari kemudian pada pukul 11.00 WIB alias 103.481 suara hanya dalam waktu 30 jam.

Awiek menilai penurunan suara PPP merupakan sebuah anomali. Menurut dia, pada saat yang sama terjadi peningkatan perolehan suara partai lain yang cukup signifikan.

“PPP itu bukan persentase, persentasenya otomatis karena otomatis mengikuti jumlah suara. Ini masalah turunnya suara,” ujarnya.

Awiek mengingatkan KPU, Sirekap bukanlah sistem penghitungan resmi. Merujuk pada Pasal 393 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, keputusan yang sah adalah penghitungan berjenjang yang disaksikan oleh partai politik.

Menurut Awiek, berdasarkan perhitungan internal, PPP sudah lolos ambang batas parlemen 4 persen.

“Kami sudah mengajukan keberatan ke KPU. Kami berjanji akan mengkajinya kembali dan memastikan KPU tidak menggunakan Sirekap sebagai dasar penghitungan hasil suara partai,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan DPP PPP Muchammad Romahurmuziy juga keberatan dengan penyimpangan tersebut. Ia menduga ada operasi ‘cinta anak’ di balik fenomena lonjakan suara PSI.

Pria yang akrab disapa Romy ini membandingkan lonjakan suara PSI dengan penurunan jumlah yang dialami PPP. Dia menegaskan, kenaikan suara PSI tidak bisa dibenarkan.

“Tolong diperhatikan @kpu_ri dan @bawasluri, operasi apa ini? Pinjam bahasa pak @jusufkalla, operasi ‘sayang anak’ lagi?” kata Romy di akun @romahurmuziy, Sabtu (2/3). CNNIndonesia.com telah mendapat izin dari Romy untuk mengutip.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan PSI Grace Natalie mengajak seluruh pihak menunggu hasil akhir perhitungan manual KPU. Ia mencela pihak-pihak yang berusaha mempengaruhi opini terkait lonjakan suara PSI.

Apalagi hingga saat ini belum terhitung lebih dari 70 juta suara dan sebagian besar berada pada basis dukungan Jokowi di mana PSI berpotensi mendapatkan dukungan yang solid, ujarnya melalui keterangan tertulis.

(thr/fr)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);