Berita Polling Pilpres AS, Harris Ungguli Trump 50%-38% di Pemilih Perempuan

by


Jakarta, Pahami.id

Dua calon presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris dan Donald Trump, bersaing memperebutkan suara dari masyarakat yang belum menentukan pilihannya pada Pilpres atau Pemilihan Presiden AS 2024.

Harris, yang merupakan kandidat presiden AS dari Partai Republik, mengungkapkan melalui tim kampanyenya bahwa data internal mengenai pemilih yang belum memutuskan semakin mendukungnya, dan mengatakan telah terjadi peningkatan pemungutan suara dini di kalangan inti koalisinya, termasuk pemilih muda dan pemilih. berwarna. .

Di sisi lain, Trump yang merupakan calon presiden AS dari Partai Demokrat melalui tim kampanyenya mengatakan mereka memantau hasil pemungutan suara awal yang menunjukkan lebih banyak perempuan yang memilih dibandingkan laki-laki.


Hal ini penting mengingat Harris mengungguli Trump dengan 50% berbanding 38% di antara pemilih terdaftar perempuan, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos pada bulan Oktober 2024, sementara Trump memimpin di antara pemilih terdaftar laki-laki dengan 48% berbanding 41%.

“Laki-laki harus memilih!” tulis orang terkaya di dunia sekaligus CEO Tesla, Elon Musk, di platform media sosial X yang juga dimilikinya. Musk dikenal sebagai pendukung utama Donald Trump pada Pilpres AS 2024.

Seperti diberitakan ReutersKampanye Trump telah mengalihkan sebagian besar upaya penjangkauan pemilihnya ke kelompok luar, termasuk yang dijalankan oleh Musk, yang berfokus pada menjangkau para pendukung yang tidak selalu hadir dalam pemilu, dibandingkan berfokus pada pemilih yang belum menentukan pilihan.

Sementara itu, Trump sebelumnya telah berjanji untuk melindungi perempuan dan mengatakan keputusan untuk melarang aborsi harus diserahkan kepada masing-masing negara bagian, setelah mayoritas konservatif yang ia perkuat di Mahkamah Agung AS pada tahun 2022 mengakhiri hak aborsi secara nasional.

Di kota Reading, Pennsylvania, AS, dalam kampanyenya Trump juga berjanji akan melarang atlet transgender mengikuti olahraga wanita. Para pendukung politisi berusia 78 tahun itu melambaikan tanda berwarna merah muda bertuliskan “Wanita untuk Trump” di belakangnya pada rapat umum tersebut.

Seorang pejabat kampanye Trump mengatakan mereka memperkirakan kandidat mereka akan menang di North Carolina, Georgia dan Arizona, namun masih membutuhkan dia untuk memenangkan salah satu negara bagian yang menjadi medan pertempuran Rust Belt – Michigan, Wisconsin atau Pennsylvania – untuk memenangkan Gedung Putih.

Partai Republik juga tampaknya mencatatkan hasil pemungutan suara awal yang kuat di Nevada, dan terdorong oleh tingginya jumlah pemilih di distrik barat Carolina Utara yang dilanda badai.

“Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa Presiden Trump akan memenangkan perlombaan ini,” kata penasihat senior Jason Miller kepada wartawan. “Kami merasa sangat percaya diri dengan situasi saat ini,” imbuhnya.

(wiw/wiw)