Berita Polisi Usut Laporan KAI soal Pria Ngaku Masinis di Podcast Misteri

by


Jakarta, Pahami.id

Polisi mendalami laporan yang disampaikan PT Kereta Api Indonesia (Kai) tentang seorang pria yang mengaku dirinya sendiri masinis dan muncul dalam konten misterius.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, laporan tersebut bermula dari konten yang diposting di akun YouTube Lentera Malam.


Podcast media sosial YouTube Lentera Malam melaporkan AR yang dikabarkan mengaku sebagai masinis kereta api dan menceritakan semua pengalamannya sebagai masinis di kawasan Manggarai – Cigading dengan mengenakan seragam KAI, kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (9/10).

Ade Ary mengatakan, dalam laporannya, jurnalis tersebut melaporkan dugaan tindak pidana terhadap otoritas publik sesuai Pasal 22 KUHP.


“Ini akan didalami secara tuntas oleh rekan-rekan tim penyidik ​​Subdit Kamneg (Keamanan Negara) Direktorat Polda Metro Jaya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ade Ary mengatakan, ada kemungkinan pemilik akun YouTube Lentera Malam akan diperiksa penyidik ​​jika keterangannya diperlukan untuk proses penyidikan.

“Dalam rangkaian peristiwa ini ada pihak-pihak terkait yang akan didalami oleh penyidik ​​​​yang nantinya juga akan dipanggil. Tergantung pentingnya melengkapi fakta kejadian yang dilaporkan korban,” ujarnya.

Terpisah, PT KAI menyayangkan adanya konten misterius yang menampilkan masinis abal-abal sebagai sumbernya. Mereka pun menegaskan sosok pria dalam tayangan tersebut bukanlah pegawai PT KAI.

“Kami sangat menyayangkan tayangan podcast bergenre horor ini menampilkan sosok-sosok yang mirip pegawai KAI yang berprofesi sebagai insinyur. Kami tegaskan siaran tersebut bukan dari internal KAI, dan sosok yang ditampilkan bukan masinis kereta api,” ujarnya. Pj Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Tohari dalam keterangannya.

Tohari mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan proses hukum kasus ini ke Polda Metro Jaya. Dia mengatakan konten misterius itu kini telah ditarik (menarik) oleh pemilik akun.

KAI berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali. Kami juga berharap masyarakat lebih kritis dalam menerima informasi, terutama terkait keselamatan dan reputasi layanan kereta api. , “katanya. katanya.

(des/rds)