Denpasar, Pahami.id –
Polisi menetapkan sembilan tersangka beraksi mengumpulkan Itu terjadi pada hari Sabtu (8/30) hingga Minggu (8/31) di pagi hari. Demonstrasi yang menyebabkan kekacauan terjadi di Mapolda Bicara Dan juga di Kantor Regional Bali.
Komisaris Hubungan Masyarakat Polisi Bali Ariasandy mengatakan dalam demonstrasi ada sembilan orang bernama tersangka.
Untuk pengembangan pengunjuk rasa dan pengembalian pada hari Selasa (2/9), ada 169 orang yang dijamin dan dibebaskan.
“Jumlah 160 yang dirilis, secara keseluruhan, dilakukan oleh 9, dengan 9, ditahan (dan tersangka),” kata Komisaris Ariasandy pada hari Selasa (2/9).
Tersangka -Tersangka telah dijamin untuk kasus pemukulan dan kerusakan truk kotak kepolisian Samapta Denpasar dengan melepaskan, merebut perisai polisi nasional, serta pencurian gas air mata dan beberapa membawa bom Molotov.
Para pemain diketahui memiliki awal (18), MFH (18), MT (25), Iyr (18), IKM (19), IPB (18), ATP (20), FIN (20) dan ARN (20). Pelaku rata -rata adalah seorang siswa dan ada juga taksi sepeda motor online (OJU).
“Direktorat Investigasi Kejahatan Polisi Distrik Bali melakukan pemeriksaan terhadap 169 pengunjuk rasa. Selanjutnya, kembalinya para pengunjuk rasa dilakukan karena bukti awal yang tidak mencukupi, setelah dilakukan dengan CCTV dan cek mobile -in,” katanya.
Karena 9 tersangka ditangkap oleh polisi Bali. Untuk pengiriman tindakan yang dijamin akan dilakukan ke 7 kelompok dan telah dideportasi dari hari Minggu (31/8) hingga Senin (1/9) kemarin.
“Proses pengiriman pengembalian dilakukan untuk 7 kelompok dari hari Minggu (8/31) hingga Senin (1/9),” katanya.
Sebelumnya, Polisi Regional Bali mengeluarkan ratusan orang yang terlibat dalam aksi tersebut, selama demonstrasi di daerah Bali Mapolda dan di gedung Bali DPRD pada hari Sabtu (30/8).
Komisaris Hubungan Masyarakat Polisi Bali Ariasandy mengatakan sampai Selasa (2/9) ada 153 orang yang ditangkap, selama demonstrasi di markas polisi Bali dan kantor Bali DPRD, hingga Sabtu (30/8) dan Minggu (8/31).
“Sampai hari terakhir kemarin ada sekitar 158 orang yang kami temukan, dan kemudian memeriksa peran mereka.
Dia mengatakan bahwa dari hasil ujian sebagian besar dikirim pulang, karena tidak terlalu penting dalam demonstrasi pada hari Sabtu (30/8) kemarin.
“Ada 3 orang yang kami selesaikan untuk sementara dan dalam dan 2 orang membawa bom Molotov dan 1 orang mencuri gas air mata (selama aksi) di daerah Renon.
Dia juga mengatakan bahwa dari 158, beberapa siswa dan mereka berpartisipasi dalam demonstrasi hanya bergabung.
“Siswa ada di sana, ada sekolah menengah, jadi ada beberapa anak sekolah menengah yang terlibat.
Sementara itu, itu terkait dengan delapan petugas polisi dan dua warga sipil yang terluka karena tindakannya membaik.
“Ya, itu telah membaik, korban yang terluka terkena batu, karena kerusakan dua (mobil polisi), kantor itu berada di bawah penyelidikan kriminal.
Dia mengatakan situasi di Pulau Bali kondusif dan tidak ada demonstrasi. Untuk mengharapkan demonstrasi polisi menjalankan penjaga ketat di kantor Bali DPRD dan di Markas Besar Kepolisian Nasional (MAKO) di Bali.
“Sampai saat ini masih cerah, tidak ada informasi untuk demonstrasi. Tapi kami memantau dan Siap Untuk mengharapkan jika ada demonstrasi yang tidak disengaja. Yang jelas adalah hari ini masih diamati, “katanya.
(KDF/SFR)