Berita Polisi Tangkap 580 Orang dalam Gelombang Demo di 6 Daerah Jatim

by
Berita Polisi Tangkap 580 Orang dalam Gelombang Demo di 6 Daerah Jatim


Surabaya, Pahami.id

Polisi Distrik Jawa Timur Bersama dengan peringkat polisi untuk mendapatkan 580 orang yang dicurigai terlibat dalam demonstrasi di enam kota dan distrik saat ini Gelombang demonstrasi Beberapa hari terakhir.

Dari jumlah tersebut, 89 orang diproses oleh hukum, 12 masih menjalani ujian, sementara 479 lainnya dikembalikan melalui bantuan keluarga dan lebih dari Surabaya.

Komisaris Polisi Jawa Timur Jules Abraham Abast mengatakan penangkapan terjadi di kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten yang malang, Kediri Kediri, Kediri, dan Sidoarjo.


“Sejauh ini saya dapat menyampaikan, polisi distrik Java Timur dan pangkatnya telah mengakuisisi 580 orang.

Jules memberikan ratusan detail penanganan. Di Polisi Distrik Jawa Timur, 66 orang dijamin, dengan 9 orang diproses oleh hukum dan 57 dikirim pulang. Mereka dijamin di dua lokasi, yaitu Gedung Negara Bagian Grahadi dan markas polisi distrik Java Timur.

Surabaya Poltrestabes mencatat jumlah tertinggi 288 yang ditangkap. Dari jumlah tersebut, 22 orang diproses oleh hukum dan 266 dikirim pulang.

“Mereka semua berasal dari jabatan Petugas Polisi Kejahatan, kantor polisi Tegalsari dan gedung Grahadi.

Saat berada di kantor polisi Kota Kediri, 20 orang ditangkap. Sebanyak 7 orang diproses oleh hukum dan 13 orang dikirim pulang. Semua ditangkap di sekitar gedung DPRD.

Di Kabiliti Kediri, ada 124 orang yang ditangkap, dengan 23 undang -undang yang diproses, 12 orang diperiksa, dan 89 orang dikirim pulang. Mereka dijamin di Kantor Samsat Simpang 4 dan kantor polisi Kepung.

“Dari Polisi Kota Malang, kami mendapatkan (ditangkap) 61 orang di mana 13 di antaranya adalah proses hukum, tetapi tidak ada penahanan, sementara 48 orang memutuskan semua berasal dari kota Mapolres kota yang malang.

Selain itu, polisi Kabupaten yang malang menangkap 13 orang dan semua diproses oleh hukum. Mereka diduga terlibat dalam kehancuran di jabatan Mahkamah Agung, kantor polisi, perusahaan pos monitor, dan Lakalanas Post.

Saat berada di polisi Sidoarjo, delapan orang ditangkap, dua diproses oleh hukum, dan enam dipulangkan. Mereka ditangkap dari pos Waru.

Menurut Jules, pelaku destruktif itu berasal dari berbagai daerah, dengan berbagai usia. Dari orang dewasa hingga anak -anak.

“Sebagian besar dari mereka telah tumbuh dewasa, tetapi masih ada anak -anak. Terutama di Polisi Distrik Jawa Timur, kami telah berkoordinasi dengan Surabaya untuk memfasilitasi dan menyerahkannya kepada Surabaya dan keluarga,” katanya.

Polisi juga memperoleh berbagai bukti, dari batu, klub, hingga bahan peledak buatan sendiri dari tangga kerusuhan. Polisi juga mengeksplorasi pola aksi sistematis.

“Ada bom Molotov dan sebagainya. Ini akan menjadi bukti bahwa kami akan melanjutkan proses hukum yang dilakukan oleh para penyelidik di Polisi Distrik Java Timur dan Polandia lainnya,” katanya.

Jules mengatakan polisi distrik Jawa Timur bersama dengan TNI yang memberi tahu staf untuk mengharapkan gempa bumi berikutnya. Mereka melakukan patroli besar sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

“Kami memperingatkan staf dengan kerja sama TNI. Patroli gabungan akan berlanjut sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Jules.

Tidak hanya itu, ia juga menghargai keterlibatan masyarakat dalam melindungi lingkungan mereka.

“Kesadaran rakyat untuk melindungi lingkungan mereka telah tumbuh, tidak hanya di Kota Surabaya, tetapi juga di beberapa kota dan distrik,” katanya.

(FRA/FRD/FRA)