Jakarta, Pahami.id –
POLISI menjamin empat orang yang ikut demonstrasi mengawal rapat paripurna untuk hak penyidikan Esensi DPRDJawa Tengah, Jumat (31/10).
Kapolres Pati, Kompol Jaka Wahyudi mengklaim keempat orang ini berpotensi menimbulkan onar karena membawa benda-benda yang dianggap berbahaya seperti ketapel dan petasan rakitan.
Saat ini proses penyidikan masih berjalan. Kami akan komunikasikan secara jelas setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim penegak hukum, kata Jaka di Pati, dikutip dari Di antara.
Jaka mengatakan, ribuan anggota Polri dan TNI telah dikerahkan untuk mengawal rapat paripurna pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
“Sejak Jumat (31/10) malam hingga malam hari untuk memastikan agenda politik daerah terlaksana dengan aman. Hasilnya, keamanan siang hingga malam kondusif, tidak terjadi kejadian luar biasa,” ujarnya.
Namun, kata Jaka, kemacetan terjadi karena dari dua arah terjadi blokade di jalan lingkar luar Widorokandang dengan mematikan kendaraan di jalan tersebut.
Sebelumnya, DPRD Kabupaten Pati sepakat untuk tidak menantang Bupati Pati Sudewo dalam rapat paripurna pemaparan hasil Pansus Hak Penyidikan Khusus, Jumat (31/10).
Ketua DPRD Kabupaten Pati Ali Badrudin mengatakan, pihaknya hanya memberikan saran untuk meningkatkan kinerja Sudewo.
Dalam forum tersebut, ada dua opsi yang muncul, yakni pemberhentian Sudewo yang diajukan Fraksi PDI-Perjuangan dan penyusunan usulan perbaikan kinerja yang diajukan enam fraksi lainnya yakni Parti Gerindra, PPP, PKB, Demokrat, PKS, dan Faktor Parti Golkar.
Dari 49 anggota dewan yang hadir, 36 suara dari enam fraksi mendukung usulan tersebut sehingga usulan pemakzulan gagal.
“Dengan aturan, diperlukan dua pertiga suara atau 33 anggota untuk mengajukan pemakzulan. Yang memenuhi syarat adalah enam fraksi yang menginginkan saran perbaikan,” ujarnya.
(Fra/antara/FRA)

