Bantul, Pahami.id –
Sejumlah batu nisan di kompleks pemakaman RT 10 Baturetno, Banguntapan, MencampurProvinsi Khusus Yogyakarta (DIY) didakwa rusak oleh orang asing.
Bagian Hubungan Masyarakat Polisi Bantul Jeffry Prana Widnyana menjelaskan bahwa penghancuran batu nisan dikenal sebagai pertama kalinya pada hari Minggu (5/18) pagi ini sekitar pukul 06.00 WIB.
Peristiwa itu ditemukan ketika salah satu saksi memiliki inisial SDM yang ingin membersihkan gulma di sekitar kuburan neneknya. Namun, dia melihat batu nisan makam neneknya dalam keadaan patah.
SDM juga menemukan penanda makam lain di kompleks pemakaman yang sama dalam kondisi yang diduga rusak.
HR kemudian menelepon dua saksi lain sebelum menghubungi kantor polisi Banguntapan yang kemudian melakukan pemeriksaan di kompleks pemakaman.
“Setelah petugas polisi Banguntapan memeriksa kuburan itu, memang benar bahwa ada kehancuran makam,” kata Jeffry dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (5/18).
Sebagai hasil dari pengumpulan data petugas polisi, total sepuluh batu nisan diduga rusak di kompleks pemakaman. Tiga batu nisan terbuat dari keramik dan sisanya terbuat dari kayu.
Jeffry mengatakan kehancuran makam itu diharapkan terjadi pada malam atau pagi. Alasannya adalah, saksi mengatakan bahwa batu nisan tampaknya masih utuh pada hari Sabtu (5/17) sore.
“Makam yang rusak adalah makam non -motif. Motif untuk kehancuran masih diselidiki dan peristiwa seperti itu hanya terjadi sekali,” Jeffry menjelaskan.
Sementara itu, SDM bersama dengan saksi lain pagi ini kembali ke lokasi pemakaman menemukan beberapa jejak sepatu dari segala jenis. Jadi, katanya, ada kemungkinan bahwa pelaku penghancuran lebih dari satu orang.
“Sepatu sebelumnya di sini masih berbeda, jadi kelihatannya (pelaku) banyak orang,” kata HR.
(kum/wiw)