Jakarta, Pahami.id –
Kepala Komisaris Polisi Investigasi Kriminal Jenderal Wahyu Widada mengatakan polisi sekarang memantau padi miller untuk mempertahankan pergerakan dan distribusi harga beras.
Wahyu mengarahkan promosi Direktorat Kejahatan Khusus (Dijrimus) untuk melakukan pengawasan harian untuk memastikan bahwa semua penggiling padi mematuhi harga pembelian pemerintah (HPP).
Pengawasan itu dilakukan sebelum permintaan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
“Polisi nasional telah memantau, banyak masalah yang berkaitan dengan beras yang kami tangani. Kami akan terus menekan dan memastikan bahwa produsen beras tetap sesuai dengan HPP,” kata Wahyu dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (2/15).
Dia menambahkan bahwa polisi siap memantau percepatan makanannya sendiri yang cocok dengan Prabowo dan Amran.
“Kami siap untuk memantau dan menerapkan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan makanan kami sendiri,” katanya.
Amran meminta Unit Investigasi Kejahatan Polisi Nasional untuk mengawasi proses penyerapan biji -bijian sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) senilai Rp6.500 per kg.
Dalam pernyataan yang sama, Amran menyebutkan pembelian sereal petani menurut HPP sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat makanannya sendiri.
“Kita harus menjaga HPP untuk tidak turun, jika turun, dampaknya dapat menyebabkan kemiskinan, kesengsaraan, dan kerugian bagi petani dan negara,” kata Amran.
Selain itu, Amran juga memfasilitasi perjanjian bulog perum dengan asosiasi studi padi dan beras (Perpadi) untuk menyerap gandum petani yang setara dengan 2,1 juta ton beras.
Perjanjian tersebut ditandai dengan menandatangani Perintah Pembelian (PO) pada hari Senin (10/2), oleh Wahyu Poli Poli Kabareskrim, Bulog Sudaryono Ketua Dewan Pengawas, Presiden Bulog Novi Helmy Prasetya, dan beberapa perwakilan dari perwakilan pengusaha penggilingan padi dan Pribadi beras.
Dalam perjanjian tersebut, pengusaha manufaktur padi sepakat untuk menyerap butiran 2,1 juta ton dari target 3 juta ton beras.
“Sisa 900 ribu ton akan dilakukan secara independen oleh bulog. Oleh karena itu, komitmen pengusaha adalah sereal petani dengan 2,1 juta ton beras,” kata Amran.
(lom/end)