Bandung, Pahami.id –
Polisi Distrik Jawa Barat Periksa beberapa orang sebagai saksi yang terkait dengan tragedi Partai Kematian Gubernur Gubernur Dedi Mulyadi Di Garut minggu lalu.
Dalam serangkaian pesta pernikahan yang diadakan di bidang Oto Iskandardinata, Garut, pada hari Jumat (18/7) ada tiga korban yang tewas-satu dari mereka adalah polisi-dan banyak korban terluka.
Kepala Kepala Polisi Jawa Barat Hendra Rochmawan mengatakan pada hari Rabu (7/23) ada beberapa orang yang dimaksud oleh Direktorat Polisi Distrik Jawa Barat.
“Dan hari ini kami juga telah menjadwalkan beberapa panggilan untuk beberapa anggota internal polisi, kemudian dari pemerintah Garut Regency, jadi ada EO [event organizer] Mereka yang melakukan kegiatan, serta penduduk setempat yang dapat meningkatkan konstruksi hukum dan informasi tentang jenis insiden, “kata Hendra dalam sebuah wawancara oleh wartawan.
Hendra mengatakan mereka yang diperiksa, adalah uang untuk mengetahui rencana acara sampai insiden yang menewaskan tiga orang di pernikahan.
“Ada dua EO, ada juga dua pemerintah, ada empat polisi internal, dan untuk masyarakat yang masih kami jelajahi karena penanganannya masih diselidiki,” katanya.
Tragedi yang terjadi ketika orang -orang dibungkus dalam serangkaian pesta pernikahan Dedi Mulyadi, Maula Akbar dan Wakil Wakil Garut Luthfianisa Putri Karlina menyebabkan cedera dan cedera. Ada tiga korban yang tewas dalam insiden itu, salah satunya adalah polisi.
Kasus ini, yang awalnya dioperasikan oleh polisi di Garut, kini telah diambil alih oleh polisi distrik Jawa Barat.
Sebelumnya, dikutip dari tribratanews.jabar.polri.go.id, polisi distrik Garut telah memeriksa 11 saksi yang terkait dengan tragedi pesta pernikahan yang mematikan.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga menyatakan bahwa ia siap untuk diperiksa oleh polisi dalam konteks menyelidiki insiden itu di pesta pernikahan putranya. Dia mengatakan putranya dan putranya -hukum tidak punya masalah jika dia akan diperiksa oleh polisi.
“Tidak masalah.
Dedi juga mengaku bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan tiga orang.
“Tapi ya, insiden itu terjadi, dan tentu saja saya bertanggung jawab atas semua kegiatan, meskipun itu dilakukan oleh pengantin pria,” katanya.
Selain Dedi, kekasih Maula dan Putri Karlina juga menyatakan kesediaan mereka untuk diperiksa oleh polisi atas insiden itu.
Princess mengatakan selama konferensi pers di Wakil Bupati Garut, Jalan Patriot, Distrik Tarogong Kidul, Garut, Sabtu lalu.
“Polisi akan melihat segalanya, bahkan jika saya diperiksa, saya perlu diperiksa,” katanya.
Sang putri mengaku telah menerima banyak informasi tentang publik yang mengarah pada insiden itu, tetapi ia mengajukan proses menentukan tanggung jawab kepada polisi.
“Saya sepenuhnya tunduk kepada pihak berwenang yang berwenang, dan saya siap untuk bertanggung jawab penuh, jika ada prosedur yang harus dilakukan,” katanya.
(CSR/KID)