Berita Pilpres Sengit di Korsel, AI hingga Dukun Turun Tangan

by
Berita Pilpres Sengit di Korsel, AI hingga Dukun Turun Tangan

Jakarta, Pahami.id

Pemilihan Presiden (Pilpres) Korea Selatan 2025 diwarnai dengan persaingan keras di antara kandidat presiden.

Sepanjang cara kandidat lakukan untuk memenangkan pemilihan presiden Korea Selatan tahun ini. Kandidat presiden Korea Selatan termasuk Lee Jae Myung dari Partai Demokrat Korea, Kim Moon Soo dari Partai Kekuasaan Rakyat (PPP), Kwon Young Guk dari Partai Buruh Demokrat, Lee Jun Seok dari Partai Reformasi Baru, dan Song Jin Ho dari Free.


Kompetisi Pemilihan Presiden Korea Selatan untuk menyerang salah satu kandidat presiden menggunakan Trik Intelijen Buatan (AI) untuk pertempuran Dukun dibayar untuk memenangkan kandidat presiden.

Salah satu kandidat presiden, Lee Jae Myung, adalah korban kampanye hitam atau kesalahpahaman lawannya menggunakan trik AI.

Sebagai kandidat terkuat, Lee sering diserang oleh informasi tentang AI. Para pemimpin oposisi yang berperan dalam menggulingkan mantan presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, sering dituduh dekat dengan Cina.

Salah satunya adalah foto yang menggunakan AI yang menampilkan Lee untuk tunduk di depan seorang pemimpin Tiongkok, melalui Mao Zedong. Dalam foto edit ai, Lee juga memakai topeng bendera Cina, dikutip dari Afp.

Metode ini adalah untuk membingungkan informasi seolah -olah Lee, yang merupakan politisi progresif, memiliki hubungan intim dengan Beijing.

Profesor Komunikasi Media dari Universitas Sungkonghoe Choi Jin Bong mengatakan cara -cara kotor dilakukan karena banyak pemilih tidak percaya pada kekacauan menggunakan Korea Utara untuk menjatuhkan lawan politik di Korea Selatan.

“Sekarang ada tuntutan yang lebih progresif yang semakin tunduk pada Cina, terutama di tengah -tengah hubungan buruk antara Cina dan Amerika Serikat,” kata Choi Afp.

“Meskipun terbukti salah, narasinya masih berguna secara politis untuk upaya konservatif untuk melemahkan Lee yang tampaknya tidak bisa dihindari untuk menang,” katanya.

Untuk melanjutkan ke halaman berikutnya …