Jakarta, Pahami.id –
Seorang petani kopi asal Purworejo, Jawa Tengah, ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh tak utuh di kawasan Talang Kubu Balak, Dusun Cara Lipu, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, Selasa (21/1), katanya. dari serangan itu harimau.
Bupati Batu Brak Ruspel Gultom mengatakan, korban Zainuddin dilaporkan hilang tiga hari sebelum jenazahnya ditemukan. Korban merupakan seorang petani yang bekerja di perkebunan kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
“Iya, korban ini merupakan warga Purworejo, Jawa Tengah, yang bekerja di perkebunan kopi kawasan TNBBS. Dari kondisi jenazah, awal dugaan kejadian tersebut terjadi sekitar tiga hari sebelum ditemukan,” kata Ruspel. , Rabu (22/1), dikutip dari Kedua.
Meski jenazah Zainuddin ditemukan pada Selasa malam, namun proses pemindahan baru dilakukan keesokan harinya, Rabu (22/1).
Pantauan Detik.com, warga sekitar tidak berani mendekati lokasi karena diduga masih ada harimau di sekitar lokasi kejadian.
Korban sempat dipindahkan sekitar pukul 12.10 WIB, namun sejak ditemukan Selasa sore warga tidak berani mendekat. Harimau tersebut kemungkinan masih berada di dekat lokasi, jelas Ruspel.
Ia menambahkan, warga segera berkoordinasi dengan petugas kecamatan dan tim TNI-Polri untuk bergerak. Namun karena malam hari, proses evakuasi ditunda hingga Rabu pagi demi keamanan.
Selain itu, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari mengatakan, pihaknya menduga kuat Zainuddin dibunuh Tiger. Berdasarkan keterangan keluarga, korban pamit ke taman namun tidak kembali.
“Korban ditemukan dalam keadaan tidak utuh. Dugaan kuat, korban diserang harimau,” kata Yuni, Kamis (23/1).
Keluarga dan warga telah mencari di sekitar taman setelah korban tidak kembali ke rumah. Mereka menemukan beberapa barang milik korban seperti cangkul dan tangki penyemprot, serta jejak kaki harimau di lokasi.
Warga yang melakukan penggeledahan awalnya menemukan perlengkapan korban, kemudian melihat jejak harimau dan akhirnya menemukan bagian tubuh korban berupa tangan, kata Yuni.
Setelah melibatkan satuan tugas penanganan konflik harimau, pencarian terus dilakukan hingga akhirnya ditemukan potongan tubuh korban. Namun kondisi jenazah Zainuddin dalam kondisi belum lengkap.
“Badan bawah hingga kaki korban hilang saat ditemukan,” kata Yuni.
Proses pemindahan baru dilakukan pada Rabu (22/1), dengan petugas memastikan kawasan sekitar keberadaan harimau.
Jenazah korban kemudian dibawa ke Pulau Jawa untuk diserahkan kepada keluarga.
Kasus ini kembali mengingatkan akan adanya risiko konflik antara manusia dan satwa liar di kawasan konservasi. Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar TNBBS untuk selalu berhati-hati dan segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar.
Baca selengkapnya Di Sini.
(bisa/membaca)