Berita Pesan Wakil Ketua DPR Cucun ke Kepala Daerah: Sejahterakan Rakyat

by


Jakarta, Pahami.id

Pembicara Parlemen Indonesia CUCUN AHMAD Syamsurijal menyarankan kepala regional yang baru untuk dibuka untuk mengarahkan efisiensi anggaran untuk meningkatkan layanan publik.

Presiden Prabowo secara resmi membuka 961 pemimpin regional di Istana Presiden hari ini. Rinciannya adalah 33 gubernur, 33 Wakil Gubernur, 363 Bupati, 362 Wakil Bupati, dan 85 Mayers dan 85 Wakil Walikota dari 481 Wilayah di Indonesia.

“Selamat kepada pemimpin regional yang diresmikan hari ini. Semoga dia bisa bekerja dengan kepercayaan sehingga dia dapat menunjukkan kepada orang -orang,” kata Cucun Ahmad Syamsurijal, Kamis (2/20).


Selain itu, Cucun mengingatkan kepala regional yang baru dibuka untuk melaksanakan kepemimpinan yang inklusif dan mendengarkan aspirasi semua tingkat masyarakat.

“Seperti yang dinyatakan oleh Presiden Prabowo, kepala regional adalah pelayan atau layanan rakyat, jadi telah menjadi markas regional untuk bekerja bagi orang -orang di daerah masing -masing,” katanya.

Selama pembukaan kepala regional, Presiden Prabowo juga memperingatkan bahwa gubernur/bupati/walikota dan wakilnya harus meningkatkan kualitas hidup rakyatnya.

Dalam konteks ini, kepala regional harus dapat melayani semua orang di wilayah mereka tanpa kecuali.

“Setelah membuka, kepala regional harus dapat menempatkan dirinya sebagai pemimpin semua orang di daerah tempat ia melayani, jadi tidak diizinkan untuk memisahkan para pendukungnya sebelumnya, atau tidak,” Cucun menjelaskan.

“Kepala regional harus dapat melayani semua orang di wilayah mereka, dan pastikan untuk menepati janji mereka kepada orang -orang selama kampanye pertama,” kata anggota parlemen dari Distrik Pemilihan Jawa Barat II.

Selain itu, CUCun mengingatkan kepala regional untuk menjadi pemimpin dengan integritas dan pekerjaan yang dapat diandalkan. Menurutnya, kepala regional juga harus dapat membawa manfaat signifikan ke daerah tempat mereka berada.

“Kepala regional yang baik adalah pemimpin yang dapat membawa kemajuan ke wilayah dan para pemimpinnya, khususnya, jadi bagaimana orang -orang di wilayah mereka dapat merasakan kesejahteraan setiap kebijakan dan program pemerintah daerah,” kata Cucun.

Oleh karena itu, CUCun meminta pemimpin regional untuk meningkatkan sinergi kebijakan antara pemerintah federal dan regional, termasuk kebijakan efisiensi anggaran yang dipercayakan oleh Presiden Prabowo.

“Kepala regional harus dapat melaksanakan efisiensi APBD, terutama dengan biaya operasi, dan diarahkan ke layanan publik, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengurangan kemiskinan,” katanya.

CUCun juga mengacu pada hukum nomor 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara pemerintah federal dan pemerintah daerah (hukum HKPD). Terutama dalam kaitannya dengan alokasi pengeluaran karyawan di APBD yang dibatasi hingga 30% dari total pengeluaran.

“Undang -undang HKPD mengharuskan pemerintah daerah untuk mengalokasikan pengeluaran produktif yang lebih besar dan untuk mengurangi inefisiensi anggaran di daerah tersebut, salah satunya dilakukan dengan mengurangi alokasi upah karyawan,” jelas Cucun.

Pemimpin Divisi Koordinator Rakyat (Korbid) dari Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mengatakan pengurangan anggaran upah karyawan sangat penting seperti di beberapa bidang gaji dan gaji, itu akan mencakup 50 persen dana APBD.

Cucun mengingatkan bahwa pemerintah daerah masih memiliki 2 tahun yang tersisa karena undang -undang HKPD telah memberikan waktu transisi yang akan diadakan dalam 5 tahun sejak undang -undang tersebut diberlakukan.

“Kebijakan itu melambat pada tahun 2027 sesuai dengan mandat hukum HKPD. Ini berarti bahwa pemimpin regional yang baru ditunjuk memiliki PR terkait dengan efisiensi anggaran karyawan,” katanya.

Cucun mengatakan undang -undang HKPD juga bekerja untuk mencegah korupsi dan meningkatkan tata kelola anggaran di daerah tersebut.

Melalui aturan ini, pemerintah daerah ‘dipaksa’ untuk melakukan pengeluaran anggaran dan mungkin bagi APBD untuk lebih cenderung meningkatkan kualitas hidup rakyat.

“Jadi bagaimana fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan dapat didistribusikan secara merata di setiap wilayah, serta kehidupan sosial ekonomi dan budaya rakyat terus tumbuh,” Cucun menjelaskan.

“Jadi agar kesenjangan di daerah dapat diselesaikan, ekonomi masyarakat dipertahankan, dan tingkat pengangguran dapat dikurangi dengan kebijakan yang produktif dan pro-RAS, salah satunya dengan efisiensi APBD sehingga memang demikian Dibuat untuk program jaminan kesejahteraan masyarakat, “katanya.

Sebaliknya, CUCun mengimbau publik untuk mendukung kepemimpinan baru di wilayahnya. Dia juga berharap bahwa agenda atau retret akan membuat kepala regional lebih dewasa dan siap bekerja untuk orang -orang dan daerah mereka.

“Mari kita mendukung kepala regional baru ini dan kami berharap masyarakat dapat mengawasi sakit kepala regional di daerah masing -masing sehingga apa yang mereka lakukan adalah benar,” kata Cucun.

(Inh)