Berita Pertama di Dunia, Korsel Pakai Laser ‘Star Wars’ Tembak Rudal Korut

by


Jakarta, Pahami.id

Korea Selatan berencana untuk mulai menggunakan senjata laser tahun ini untuk menembak jatuh drone yang sering ditembak Korea Utara dan melintasi perbatasan.

Hal ini menjadikan Korea Selatan sebagai negara pertama di dunia yang menggunakan dan mengoperasikan senjata semacam itu di bidang militer.


Sebagaimana dilaporkan Reuters Pada Kamis (11/7), rencana penggunaan senjata modern diumumkan oleh lembaga pengadaan senjata Korea Selatan, Defense Acquisition Program Administration (DAPA).

“Negara kami menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan dan mengoperasikan senjata laser, dan kemampuan respons militer kami terhadap provokasi drone Korea Utara akan lebih kuat,” kata DAPA dalam sebuah pernyataan.

Korea Selatan menyebut program pengembangan senjata laser ini sebagai “Proyek StarWars”, salah satu film fiksi ilmiah populer.

DAPA mengklaim senjata laser penghancur drone yang dikembangkan militer Korea Selatan bersama Hanwha Aerospace efektif dan murah. Senjata ini hanya berharga 2.000 Won (Rp 23.000) per tembakan.

Meski murah, senjata laser ini tergolong canggih karena diklaim sangat akurat, senyap, bahkan tidak terlihat.

Juru bicara DAPA menjelaskan dalam pengarahannya bahwa senjata laser menembak jatuh drone di udara dengan cara membakar mesin drone atau peralatan listrik lainnya dengan pancaran cahaya selama 10-20 detik.

DAPA menyatakan bahwa senjata laser akan menjadi game changer di medan perang masa depan.

Sedangkan menurut agensi lembaga think tank US RAND Corporation, negara-negara di dunia seperti Korea Selatan, China dan Inggris berlomba-lomba mengembangkan dan menggunakan senjata laser yang disebut juga dengan senjata energi terarah.

RAND Corporation juga mencatat bahwa ada minat yang signifikan terhadap senjata tersebut untuk membantu melawan proliferasi sistem tak berawak, serta menargetkan rudal udara, atau satelit di orbit.

Desember lalu, setidaknya lima drone Korea Utara terlihat terbang melintasi perbatasan Korea Selatan. Kedua Korea secara teknis masih berperang karena Perang Korea hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, pada tahun 1953.

Laporan Amerika Serikat beberapa waktu lalu menyatakan bahwa baik Korea Selatan maupun Korea Utara telah melanggar perjanjian gencatan senjata yang mengatur perbatasan mereka, dengan mengirimkan drone ke wilayah udara masing-masing.

(rds)