Jakarta, Pahami.id —
Kelompok Hizbullah menembakkan sekitar 115 roket dan beberapa drone dari Libanon ke Israel utara pada Selasa (20/8) waktu setempat.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan beberapa dampak dari roket Hizbullah memicu kebakaran di area terbuka. Serangan itu juga memicu sirene di beberapa komunitas di Israel utara.
Hizbullah mengklaim serangan terhadap Israel menargetkan pangkalan militer. Mereka mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap serangan IDF terhadap depot senjata Hizbullah di Lembah Bekaa Lebanon pada Senin (20/8) malam.
Sebelumnya pada Senin sore, IDF melancarkan serangan pesawat tak berawak di Deir Qanoun di Lebanon selatan dekat Tirus. Serangan itu menewaskan seorang anggota Hizbullah bernama Hussein Suleiman, yang merupakan anggota terkemuka unit roket dan rudal Hizbullah.
IDF juga melancarkan serangan terhadap sepasang peluncur roket Hizbullah di Mansouri dan Taybeh di Lebanon selatan.
Akibat serangan gabungan tersebut, Menteri Pertahanan Israel Yoava Gallant mengatakan Israel telah mengalihkan fokusnya dari Gaza ke front utara. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan besar antara Israel dengan Hizbullah di Lebanon.
“Pusat gravitasi kami bergerak dari selatan ke utara, kami mengalami perubahan bertahap, namun kami juga memiliki lebih banyak pekerjaan di selatan,” kata Gallant, dikutip Zaman Israel.
Pasukan pimpinan Hizbullah telah menyerang Israel dan pos militernya di sepanjang perbatasan sejak tentara Zionis menginvasi Gaza. Serangan juga meningkat setelah Israel membunuh tokoh senior Hizbullah, Fuad Shukr, bulan lalu.
(dna/bac)
