Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak 510 orang terbunuh oleh dampak Perang Saudara Arab dengan orang -orang Arab dengan Druze Di provinsi sweida, SuriahItu terjadi pada beberapa yang terakhir.
Situasi di Sweida semakin diperburuk oleh langkah Israel untuk menyerang wilayah tersebut karena melindungi suku Druze, sekutunya.
“Lebih dari 500 orang tewas di Sweida, Suriah Selatan,” kata laporan itu Afp Mengutip Institut Pemantauan Hak Asasi Manusia, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pada hari Kamis (7/17).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga mengatakan bahwa jumlah, 83, diimplementasikan oleh anggota Kementerian Pertahanan dan Domestik Suriah. Pasukan keamanan nasional berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri, sementara militer berada di bawah Kementerian Pertahanan.
Selain itu, lembaga melaporkan bahwa 243 pegawai pemerintah dan 18 Badui dibunuh oleh kekerasan. Tiga anggota Badui juga dibunuh oleh anggota Druze.
Selain efek dari perang suku, anggota pemerintah terbunuh dalam serangan udara Israel.
Pemerintah sementara Suriah telah menarik keamanan dan tentara dari Sweida. Pelanggar militer terjadi setelah perjanjian gencatan senjata terbaru di wilayah tersebut dicapai oleh semua pihak pada hari Rabu. Namun, pertempuran terus terjadi sekali -dalam urutan korban untuk terus meningkat.
Pada hari Selasa, gencatan senjata juga digunakan untuk Sweida tetapi tampaknya tidak mungkin perang itu masih intens.
Presiden sementara Suriah Ahmed Al Sharaa mengumumkan akan bertanggung jawab penuh atas keselamatan Sweida.
“Upaya negara untuk memulihkan stabilitas dan mengusir suku -suku ilegal. Di sana.
Perang antar -tribal dimulai ketika anggota Bedui menahan penjual sayuran Druze di jalan utama yang menghubungkan Sweida dan Damaskus. Insiden ini memicu serangkaian penculikan dari kedua belah pihak.
Bagi Israel, komunitas Druze penting bagi mereka karena memiliki peran penting di masa lalu. Komunitas telah membantu Tentara Zionis dalam Perang Arab-Israel 1948.
(ISA/RDS)
