Berita Perang Panas, Hizbullah Bom Markas Militer Israel Pakai Roket Katyusha

by


Jakarta, Pahami.id

Kelompok milisi Hizbullah mengaku berhasil menyerang pangkalan militer Nimra Israel menggunakan puluhan roket Katyusha.

Menurut laporan Al Jazeera pada Minggu (7/7), penyerangan tersebut diumumkan Hizbullah melalui Telegram. Kelompok milisi mengungkapkan bahwa serangan terhadap markas militer yang terletak di provinsi barat Tiberias merupakan respons atas serangan tersebut. drone berita Israel terbaru.


Drone tersebut kemudian menyerang sebuah mobil di Baalbek, Lebanon, menewaskan Meitham Mustafa al-Attar. Israel sebelumnya mengklaim Meitham Mustafa al-Attar adalah tokoh senior di unit pertahanan Hizbullah.

Namun, tentara Israel belum mengonfirmasi serangan Hizbullah di Nimra. Hizbullah juga tidak merinci dampak serangan terhadap Israel.

Serangan terbaru ini merupakan kelanjutan dari konflik yang semakin memanas antara Israel dan Hizbullah. Keduanya tercatat saling serang dalam beberapa pekan terakhir.

Situasi ini kemudian menyebabkan perbatasan Israel dan Lebanon memanas. Ketegangan meningkat setelah komandan senior Hizbullah, Taleb Abdallah, terbunuh.

Israel kemudian menyatakan telah menyetujui rencana perang dengan Hizbullah. Menanggapi pernyataan tersebut, Hizbullah mengaku tidak takut dan kembali menantang Israel.

Konflik antara Israel dan Hizbullah sendiri terjadi bersamaan dengan pecahnya invasi Zionis di Gaza. Hizbullah mengklaim serangan terhadap Israel merupakan bentuk solidaritas terhadap kelompok Hamas.

Menyusul ketegangan tersebut, beberapa negara menjadi khawatir dan mulai mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga menyatakan negaranya kini berada dalam keadaan perang menyusul konflik antara Israel dan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon selatan.

Dalam keterangannya saat berkunjung ke Lebanon selatan, Sabtu (29/6), Mikati mengatakan negaranya saat ini sedang mengalami “kehancuran” akibat ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Tak hanya itu, banyak juga warga Lebanon yang tewas akibat ketegangan tersebut.

“Mereka membicarakan perang dengan kami. Kami bisa melihatnya. Kami mengalami kehancuran dan banyak orang sekarat. Kami berharap perang tidak meluas. Dan kami berharap stabilitas jangka panjang di Korea Selatan yang kami cintai,” kata Mikati. . Seperti Yang Dikatakan Kantor Berita Nasional.

(frl/rds)