Jakarta, Pahami.id —
Ribuan pendukung Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Semakin banyak orang yang datang ke kawasan pemukiman Yoon hari ini, Jumat (3/1).
Hingga pukul 09.30 waktu setempat, sekitar 1.200 orang berada di luar kompleks kepresidenan di ibu kota Seoul.
Kantor berita Yonhap Diberitakan, warga pendukung Yoon semakin banyak berdatangan di sekitar kediaman Yoon seiring dengan upaya tim investigasi Kantor Investigasi Korupsi Pejabat Senior (CIO) yang ingin menangkap Yoon hari ini.
Penyidik telah berada di kediaman Yoon sejak Jumat pagi, namun upaya penangkapan paksa digagalkan oleh aparat keamanan dan pendukung presiden.
Warga pendukung Yoon berteriak agar CIO berhenti dan menyebut surat perintah penangkapan Yoon ilegal.
“Surat perintah ilegal, sama sekali tidak sah!” teriak warga.
Dalam proses rekrutmen paksa ini, sekitar 2.700 polisi dikerahkan ke lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya perkelahian.
Sebanyak 135 bus polisi juga dikerahkan, yang ditempatkan berjajar untuk membuat pembatas guna mengendalikan situasi.
Tim penyidik sendiri terdiri dari 30 petugas CIO dan 120 petugas polisi.
CIO memiliki waktu hingga Senin untuk menangkap Yoon untuk diinterogasi atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan terkait dengan deklarasi darurat militer pada 3 Desember.
CIO telah memperoleh surat perintah penangkapan Yoon setelah memintanya ke pengadilan karena Yoon tidak hadir dalam tiga panggilan pemeriksaan. Agensi juga telah memperoleh surat perintah untuk menggeledah kediaman Yoon.
Tim hukum Yoon pada hari Jumat berjanji akan mengambil tindakan hukum atas perekrutan paksa hari ini. Salah satu pengacara Yoon, Yun Gap Geun mengatakan, penjemputan paksa ini ilegal dan ilegal.
“Eksekusi surat perintah penangkapan yang ilegal dan tidak sah ini melanggar hukum,” kata Yun kepada kantor berita Yonhap.
(blq/baca)