Jakarta, Pahami.id —
Sekelompok pemukim ilegal Israel kembali melancarkan serangan terhadap aset ekonomi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Jumat (26/12) pagi waktu setempat.
Dalam aksi sewenang-wenangnya tersebut, para penyerang menganiaya pekerja Palestina dan mencuri sedikitnya 150 domba dari peternakan warga Tepi Barat.
Berdasarkan laporan dari sumber lokal kepada Anatoliaserangan itu terjadi di kota Deir Dibwan, sebelah timur Ramallah. Kelompok pemukim ilegal menyerbu kawasan peternakan, memukuli dua pekerja sebelum akhirnya mengusir ratusan hewan ternak dengan menggunakan kendaraan.
Kota Deir Dibwan tercatat sering menjadi sasaran serangan ekstremis pemukim ilegal Israel. Serangan-serangan Israel sebelumnya termasuk pencurian ternak, pembakaran kendaraan dan toko, dan kekerasan fisik terhadap warga sipil Palestina.
Data dari komisi resmi Komisi Kolonisasi dan Perlawanan Tembok menunjukkan tren kekerasan yang semakin mengkhawatirkan. Sepanjang November lalu saja, terdapat 621 serangan yang dilakukan pemukim ilegal Israel terhadap warga dan properti Palestina di Tepi Barat.
Langkah ini dipandang sebagai upaya sistematis untuk memaksa warga Palestina meninggalkan tanahnya. Saat ini, diperkirakan terdapat 750.000 pemukim ilegal Israel yang tinggal di ratusan permukiman di Tepi Barat, termasuk 250.000 di Yerusalem Timur.
Sejak Oktober 2023, data resmi Palestina mencatat eskalasi konflik di kawasan Tepi Barat telah mengakibatkan: sedikitnya 1.103 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel dan pemukim ilegal.
Sementara itu, hampir 11.000 orang di Tepi Barat terluka dan sekitar 21.000 warga ditahan oleh otoritas keamanan Israel.
Juli lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan pendapat hukum bersejarah yang menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah tindakan ilegal. ICJ juga menyerukan evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Meskipun PBB menganggap semua aktivitas pemukiman ilegal dan melanggar hukum internasional, pemerintahan Israel menolak untuk mundur. Israel tetap menentang pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Otoritas Palestina terus mendesak masyarakat internasional untuk memberikan tekanan nyata kepada Israel agar menghentikan aktivitas pemukiman yang dianggap sebagai hambatan utama perdamaian di kawasan.
(Wow)

