Berita Pemerintah Kirim Bantuan via Udara hingga Modifikasi Cuaca Sumatra

by
Berita Pemerintah Kirim Bantuan via Udara hingga Modifikasi Cuaca Sumatra


Jakarta, Pahami.id

Pemerintah Indonesia mencanangkan operasi tanggap darurat nasional untuk menangani bencana banjir dan tanah tanah longsor Beberapa daerah di Pulau Sumatera.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menjelaskan, Presiden Prabowo telah memerintahkan pengiriman bantuan prioritas ke daerah yang paling terkena dampak pada Jumat (28/11) pagi.

“Sejak hari pertama terjadinya bencana, Pak Presiden telah memerintahkan kami, tim PMK, untuk segera bergerak dengan bantuan TNI, Polri, pemerintah daerah yang aktif dan untuk tanggap darurat sudah dikirim tenda pengungsian, makanan, dan segala kebutuhan sehari-hari. Pangkalan Udara Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (28/11).


Lebih lanjut, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan, empat pesawat angkut militer telah diluncurkan. Armadanya terdiri dari tiga pesawat Hercules dan satu pesawat A400.

Empat pesawat terbang ke tiga wilayah sekaligus, yakni Sumbar, Sumut, dan Aceh, dengan jalur pendaratan di Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Silangit (Tapanuli), serta Bandara Banda Aceh dan Lhokseumawe.

Bantuan jenis utama yang diterbangkan antara lain sekitar 150 unit tenda pengungsi untuk memenuhi kebutuhan perlindungan darurat, disusul sekitar 64 unit perahu karet, sekitar 100 unit alat komunikasi, genset, bahan makanan, serta tenaga medis dan obat-obatan.

Bantuan yang diangkut akan diprioritaskan untuk kelompok rentan antara lain ibu hamil, bayi, anak-anak, dan lansia.

Jadi sejak hari pertama, 25 November, Presiden langsung memerintahkan Menko PMK untuk berkoordinasi langsung dalam penanganan bencana dan beberapa hari lalu hingga hari ini AID terus berangkat ke sana dari pesawat TNI, kemudian juga dengan pesawat penerbangan sipil untuk mengangkut segala kebutuhan, kata Teddy.

Kemudian juga menyiapkan makanan, lalu tim medis dari TNI, lalu juga dari Kementerian Kesehatan. Tim medis terdiri dari dokter dan perawat serta bantuan medis, kata Teddy.

Pemerintah melakukan modifikasi cuaca

Selain fokus menangani korban, pemerintah juga melakukan operasi modifikasi cuaca. Hal ini dilakukan untuk mengurangi curah hujan dan mengantisipasi bencana berikutnya.

“Kami juga melakukan operasi modifikasi cuaca, diterbangkan untuk mengurangi hujan di darat, hingga kemudian kita bawa hujan ke laut.

Pratikno mengatakan, siklon tropis Senyar sebagai penyebab bencana sudah mulai mereda.

Meski begitu, ia meminta warga tetap waspada karena masih ada siklon tropis Koto yang berpotensi memicu cuaca ekstrem di Aceh dan Sumut.

“Kita perkirakan karena ada Topan Koto, tapi di utara. Kita masih waspada, kita berharap tidak masuk ke daratan Indonesia,” kata Pratikno.

(keluarga/bukan)