Kelompok pemberontak Suriah melancarkan serangan kilat terhadap rezim Bashar Al-Assad dengan menyerbu kota Aleppo untuk pertama kalinya dalam 8 tahun.
Serangan mendadak ini mengejutkan tentara pemerintah.
Tentara Suriah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka menghadapi serangan besar dan memperkuat pasukan di medan perang.
Namun, warga mengatakan mereka melihat pasukan pemerintah diusir di beberapa distrik di Aleppo barat.
Pasukan pemberontak tersebut antara lain faksi yang sebelumnya berafiliasi dengan Al Qaeda, yaitu Hayat Tahrir al-Sham,
Ditambah lagi tentara yang didukung oleh Türkiye yang merupakan Tentara Pembebasan Suriah.
Serangan itu terjadi ketika tiga pendukung utama Suriah, Rusia, Iran dan Hizbullah, menghadapi masalah mereka sendiri.
Hizbullah mengirim ribuan tentara untuk mendukung rezim Assad selama perang saudara.
Namun mereka menarik tentaranya ketika perang di Gaza dimulai.
Sekutu regional Damaskus, Iran, juga mengalami serangkaian serangan dari Israel, baik di Suriah maupun di dalam negeri.
Dan Rusia, yang ikut campur dalam perang saudara di Suriah pada tahun 2015, juga mengalami kesulitan dengan Ukraina.
Situasi ini disebut-sebut telah melemahkan dan mengekspos rezim Bashar Al-Assad.
