Berita Ditolak Gus Yahya, Presidium Klaim Muktamar Luar Biasa NU Legal

by


Jakarta, Pahami.id

Presidium Konferensi Luar Biasa (MLB) Organisasi Penyelamat Nahdlatul Ulama (NU) Bidang Hukum & Keorganisasian Jafar Shodiq menilai rencana MLB NU sah karena diatur dalam Anggaran Dasar/Peraturan (AD/ART) NU.

Hal itu diungkapkannya menanggapi pernyataan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang menolak diadakannya MLB NU karena ilegal.

“Muktamar Luar Biasa merupakan istilah yang sah dan diatur dalam AD/ART NU. Segala ketentuan dalam AD/ART merupakan hal yang harus berpedoman dan menjadi acuan bersama bagi seluruh Nahdliyin Jamiyah, termasuk hanya Pengurus NU,” kata Jafar. dalam keterangannya, Minggu (1/12).


Jafar menjelaskan, MLB NU diatur dalam Pasal 74 Ayat (1) AD/ART NU yang mengatur Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila Presiden Aam dan/atau Ketua Badan Eksekutif melakukan pelanggaran berat. ketentuan undang-undang. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Dijelaskannya, jika pengurus PBNU memimpin perjalanan MLB NU, maka mekanisme tersebut sah sesuai AD/ART dan sah.

Selanjutnya kepengurusan keputusan MLB NU akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, ujarnya.

Jafar menilai Gus Yahya lupa bahwa nafas dan semangat organisasi berasal dari semangat spiritual para kiai pesantren. Kata dia, PBNU di bawah Gus Yahya menjauhkan diri dan menonjolkan ulama pesantren.

Bahkan, ia menilai kepengurusan NU saat ini tidak protektif, tidak memberikan solusi, dan tidak peka terhadap permasalahan masyarakat. Ia mengungkapkan, beberapa ulama pesantren di daerah yang banyak berperan dalam aspek budaya dan struktural NU justru dipecat.

Sungguh ironis hal tersebut jauh dari akhlak NU. Sejarah juga mencatat bahwa dinamika di NU mengenai gesekan atau perbedaan pendapat merupakan hal yang lumrah, yang mana tentu saja berupa penyelesaian yang bermoral dan beretika. Ilmu dan keahlian para tokoh Muharrik NU terus kita junjung tinggi, ujarnya.

Jafar kemudian menjelaskan, wacana MLB NU tidak dibentuk oleh orang-orang di luar NU. Ia kemudian mengkritik Gus Yahya yang takut akan mobilisasi struktur NU dengan melontarkan pernyataan menolak rencana MLB NU.

“Memang cara pimpinan umum PBNU saat ini jauh dari cara ulama dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Ketua PBNU saat ini dalam kepemimpinannya penuh kooptasi, intimidasi, anti kritik, arogan dan jauh dari ilmiah. Pendekatannya tapi diselesaikan dengan pendekatan kekuasaan,” kata Jafar Shodiq.

Dihubungi terpisah, Ketua Presidium Organisasi Penyelamat dan Konferensi Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO & MLB NU) Abdussalam Shohib atau Gus Salam membantah rencana MLB NU tidak sah.

Meski begitu, ia menghormati pernyataan Gus Yahya yang menilai MLB NU adalah perbuatan ilegal. Baginya, MLB NU bukanlah hal baru dalam perjalanan organisasi NU.

“Diksi ilegal itu tidak tepat. Dalam sejarah NU ada beberapa wacana dan dinamika MLB termasuk wacana Gus Dur, sehingga bukan hal baru dalam perjalanan NU,” kata Gus Salam.

Isu rencana MLB NU awalnya bermula dari kesepakatan yang dicapai Majelis Ulama Islam di Bangkalan, Jawa Timur pada 18 Agustus 2024.

Saat itu, para kiai dan ulama NU berkumpul untuk membahas persoalan seputar kenegaraan PBNU. Hasil dari pertemuan ini adalah kesepakatan yang disebut ‘Amanah Bangkalan’.

Gus Salam membenarkan agenda KTT Luar Biasa NU telah selesai dilaksanakan di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Desember 2024.

Terbaru, Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf mengumpulkan jajaran PWNU se-Indonesia di Surabaya. Mereka menggelar rapat koordinasi di Hotel Bumi, Surabaya, Sabtu (30/11).

Hal yang dibahas dalam rakor tersebut antara lain wacana Kongres Luar Biasa (MLB) PBNU yang digaungkan beberapa pihak dan diusulkan diluncurkan pada Desember 2024.

Gus Yahya menegaskan, pengurus PWNU se-Indonesia sepakat menolak rencana MLB. Ia sendiri mengaku tak memahami urgensi yang menyebabkan MLB terus didorong oleh segelintir kelompok.

(rzr/DAL)