Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Swedia Ulf Krisson curiga ada gangguan kuat dari pembunuhan pembakar al -Quran, Salwan Momika.
Salwan Momika ditembak mati oleh beberapa orang asing di Sodertalje, Sweia, Rabu (1/29) waktu setempat.
Berita itu dilaporkan pada hari Kamis (1/30) dan dikonfirmasi oleh polisi sehari sebelumnya.
Krisson kemudian meminta Layanan Keamanan Nasional untuk menyelidiki pembunuhan imigran Irak.
“Saya dapat kesulitan bahwa Badan Keamanan Nasional akan terlibat dalam lebih dalam karena ada risiko hubungan dengan keterlibatan tim asing,” kata Krisson.
Polisi Swedia telah menangkap lima orang pada hari Rabu (29/1) waktu setempat karena diduga terlibat dalam penembakan sampai mati.
Jaksa penuntut di Swedia Rasmus Oman mengkonfirmasi penangkapan itu.
“Kami masih dalam tahap awal, banyak informasi yang dikumpulkan. Lima orang telah ditangkap karena diduga terlibat dalam kejahatan tersebut,” kata Oman, Kamis (1/30), mengutip Afp.
Penembakan momika terjadi pada Rabu malam di kota Sodertalje. Polisi kemudian menerima laporan insiden itu dan bergegas ke tempat kejadian.
Di tempat kejadian, seorang petugas melihat satu orang ditembak. Dia kemudian meninggal di rumah sakit.
Momika membuat marah Muslim di dunia karena berulang kali membakar Kitab Suci Islam, Al -Quran di Swedia.
Kemudian pada Agustus 2024, pengadilan di Stockholm menuduh Momika Najeem menghasut kelompok etnis pada empat kesempatan pada musim panas 2023.
Jika menurut jadwal, pengadilan harus menghukum momen untuk kasus pembakaran al -Quran pada hari Kamis. Namun, keputusan itu ditunda sampai 3 Februari “karena kematian momen itu”.
(BAC/BAC)