Jakarta, Pahami.id –
Polisi Regional Cianjur mencatat 11 siswa yang mencetak gol dalam serangan malam yang dilakukan di beberapa pusat pengaduan ke Canjur Regional Cafe, Jawa Barat. Serangan ini terkait dengan keberhasilan baru Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Itu menetapkan jam malam untuk siswa.
Kepala Kepala Polisi Cianjur Adjunct Senior Komisaris Rohman Yonky Dilatha mengatakan serangan itu diintensifkan setelah surat edaran gubernur Jawa Barat dibebaskan untuk sementara waktu.
“Serangan itu diadakan setiap malam tidak hanya menargetkan siswa yang masih di depan umum atau di jalan juga menargetkan anak -anak sekolah yang nongkrong di kafe di atas 21:00 WIB,” katanya seperti yang dilaporkan pada hari Kamis (29/5).
Puluhan siswa kemudian dibawa ke Polisi Distrik Cianjur untuk bimbingan. Mereka kemudian dikembalikan setelah diundang oleh orang tua, tokoh lokal, dan Bhabinkamtibmas.
Polisi berharap bahwa serangan malam ini terhadap siswa dapat menekan delusi atau kejahatan. Akibatnya, mereka diancam dengan pembatasan ketat yang mengalami bimbingan di bar militer jika mereka membuat masalah atau kejahatan.
Polisi Kasat Samapta Cianjur AKP Yudistira Nugraha mengatakan penggerebekan malam yang istimewa diadakan setiap malam dari jam 21:00 hingga akhir. Serangan itu mencetak gol untuk siswa yang masih terlibat di malam hari.
Polisi disisir dengan beberapa titik yang sering digunakan sebagai tempat berkumpul untuk kaum muda dan remaja, seperti pusat kota Cianjur ke kafe -kafe yang tersebar di beberapa daerah, hingga 11 orang.
Kegiatan ini akan terus diadakan setiap malam dengan harapan bahwa lebih banyak anak atau siswa akan tetap berkeliaran di malam hari.
“Mereka yang berbohong baru saja dikumpulkan di jalan tanpa menggunakan minuman keras, obat -obatan terlarang atau membawa senjata yang tajam, mereka diberi bimbingan dan pengumpulan data, mereka dikirim pulang oleh orang tua, pemimpin masyarakat dan Bhabinkamtibmas,” kata Nugraha.
Dedi Mulyadi juga menegaskan kembali banding terkait dengan peraturan malam hari di unggahan media sosial pada hari Rabu (5/28). Dia meminta para siswa untuk mematuhi aturan malam itu dan tidak permanen.
Dalam unggahan, Demul juga mengunggah surat melingkar gubernur dengan nomor 51/ pa.03/ disdik pada aplikasi untuk jam malam bagi siswa untuk mewujudkan Panca Generasi Khusus Java Barat, yang dirilis pada 23 Mei 2025.
“Anak -anak saya untuk menempel pada malam hari, tidak terlalu terlambat *menggunakan nada haji rhoma *,” tulis Dedi Mulyadi.
Dalam surat edaran, Dedi mengarahkan pembatasan kegiatan siswa di luar ruangan di malam hari, mulai dari 21.00-04.00 WIB.
Namun, ada pengecualian yang dalam keadaan darurat atau bencana, sementara dengan orang tua/wali, atau berpartisipasi dalam kegiatan agama dan sosial-yang diketahui orang tua/wali.
Surat edaran juga berisi Dedi yang mengarahkan kepala regional, walikota dan walikota walikota untuk mengoordinasikan aturan ke sub-divisi desa, serta Unit Pendidikan Dasar dan Komunitas.
Dedi juga mengarahkan Kantor Pendidikan Regional Java Barat untuk berkoordinasi dengan pendidikan pendidikan menengah dan pendidikan khusus. Dia meminta ini untuk dikoordinasikan dengan Kantor Regional Regional Kementerian Regional.
(FRL/AKHIR)