Berita Pelapor Khusus PBB usai Disanksi AS: Ini Intimidasi ala Mafia

by
Berita Pelapor Khusus PBB usai Disanksi AS: Ini Intimidasi ala Mafia


Jakarta, Pahami.id

Jurnalis Khusus Perserikatan Bangsa -Bangsa (Grb) Untuk Hak Asasi Manusia (UNHCR) Francesca Albanese membuka suara Amerika Serikat Pembatasan yang dikenakan untuk itu mengikuti pembunuhan ekonomi Israel.

Orang Alban mengatakan sanksi dan intimidasi AS tidak dapat tetap diam atau berhenti mengkritik Israel.


“[Ini tak akan menghentikan] Upaya untuk menghormati keadilan dan hukum internasional, “kata Albanese pada hari Kamis (10/7) Al Jazeera.

Dia kemudian mengatakan taktik AS mengingatkan “teknik intimidasi mafia.”

“Sanksi hanya akan berhasil jika orang takut dan berhenti terlibat,” tambah Alban.

Albanese sebelumnya mempresentasikan laporan yang berjudul “Dari Ekonomi Pendudukan ke Ekonomi Genosid” minggu lalu di markas PBB. Dokumen ini menyoroti perusahaan global yang mendukung pendudukan invasi Palestina Israel.

Banyak perusahaan datang dari Amerika Serikat dan Inggris, tetapi juga dari negara -negara seperti Cina, Korea Selatan, Swedia.

“Israel dan produsen senjata global telah mengembangkan sistem yang semakin efektif dalam mengeluarkan Palestina dari tanah mereka,” kata puing -puing itu dalam laporan itu Grb.

Setelah laporan itu diajukan, AS melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio menjatuhkan sanksi terhadap orang Alban.

“Hari ini saya memberlakukan pembatasan pada pelaporan khusus Dewan Hak Asasi Manusia PBB Francesca Albanese atas upaya yang tidak sah dan memalukan kepada kami dan eksekutif Israel,” kata Rubio.

Israel telah menduduki Palestina sejak 1947 dan meluncurkan invasi pada Oktober 2023.

Selama intrusi, Israel adalah semua warga negara dan objek publik. Akibatnya, lebih dari 56.000 orang di Palestina meninggal dan ratusan ribu rumah hancur.

Selama invasi, Amerika Serikat tidak pernah memberikan bantuan kepada Israel.

(ISA/RDS)