Berita Patung Trump disalib Picu Perdebatan di Swiss

by
Berita Patung Trump disalib Picu Perdebatan di Swiss


Jakarta, Pahami.id

A patung secara realistis menyerupai Donald Trump dalam pakaian penjara oranye dan dasi menyeberang menyebabkan diskusi di Swiss. Karya bertajuk Saint or Sinner itu dipamerkan di kota Basel dan dengan cepat menarik perhatian publik.

Patung karya seniman Inggris Mason Storm menggambarkan Trump dengan mata tertutup, tubuhnya berbaring di atas salib putih yang agak miring, menampilkan gambaran antara penyaliban dan eksekusi dengan suntikan mematikan.

“Kelihatannya sangat nyata, membuat kami merinding,” kata Konrad Breznik, pemilik Galeri Gleis 4 yang memamerkan karya tersebut. AFP.


“Setiap kerutan dan detail kulit terlihat jelas, sangat realistis hingga menakutkan.”

Awalnya, galeri berencana memamerkan karya ini di Stasiun Pusat Basel pada September lalu. Namun rencana tersebut dibatalkan karena lokasi terlalu ramai.

Patung itu akhirnya dipasang di jendela jalan Basler Kunstmeile, kawasan pejalan kaki di jantung kota Basel. Menurut Breznik, lebih dari 3.000 orang tercatat dan melihat karya tersebut dalam satu hari pada Senin lalu.

Meski memicu perbincangan hangat, karya tersebut tidak memancing kemarahan publik. Banyak warga yang justru tersenyum saat melihatnya.

[Gambas:Video CNN]

“Ini pertanda kita hidup dalam demokrasi, kita bisa menunjukkan hal seperti ini,” kata Marit yang tinggal di Basel, Norwegia.

Ketika ditanya apakah karya semacam ini bisa dipamerkan di Amerika Serikat, dia menjawab, “Saya rasa tidak.”

Breznik juga menyatakan Trump sendiri mungkin menyukai pekerjaan itu. “Saya benar-benar berpikir Trump dapat melihat dirinya sebagai Yesus di zaman modern,” katanya.

“Saya yakin dia percaya bahwa apa yang dia lakukan adalah hal yang benar.”

Mason Storm dikenal sebagai seniman anonim asal London dengan gaya hiper-realistis yang kerap memasukkan unsur seni jalanan. Dia sering menutupi wajahnya dengan balaclava atau topeng rancangannya sendiri dan sering dibandingkan dengan seniman misterius Banksy karena karyanya yang provokatif dan satir tentang kemunafikan sosial.

Di akun Instagram-nya, Storm mendeskripsikan dirinya sebagai “artis yang dicintai dan dibenci, pencinta kehidupan, pendorong pigmen, dan pelaku aksi”.

Menurut galeri, karya Saint or Sinner dibeli sebelum tiba di Basel oleh seorang kolektor terkenal Eropa yang identitasnya dirahasiakan.

(sels/sel)