Jakarta, Pahami.id —
Pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Libanon memberi ‘peringatan bahaya’ pada kekejaman Israel di Lebanon selatan.
UNIFIL menyatakan keprihatinannya atas berlanjutnya serangan Israel di tengah perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah.
Melalui pernyataan resminya, UNIFIL mengakui keprihatinannya atas serangan yang masih dilakukan oleh tentara Israel atau IDF terhadap pemukiman dan lahan pertanian di wilayah Selatan Lebanon.
“Ada kekhawatiran atas penghancuran yang sedang berlangsung oleh IDF terhadap kawasan pemukiman, lahan pertanian, dan jaringan jalan di Lebanon selatan,” kata UNIFIL seperti dikutip AFPpada Kamis (26/12).
UNIFIL menilai tindakan yang dilakukan tentara Israel selama masa gencatan senjata juga melanggar perjanjian 1701 yang diadopsi Dewan Keamanan PBB.
Mereka juga memerintahkan pemerintah Israel untuk segera menarik seluruh pasukannya di wilayah Lebanon dan mengikuti perjanjian tahun 1701.
Dalam perjanjian tersebut dijelaskan bahwa di wilayah Lebanon Selatan hanya diperbolehkan pasukan penjaga perdamaian PBB dan Lebanon. Perjanjian tersebut juga memerintahkan pasukan Israel untuk mundur dari wilayah Lebanon.
“Setiap tindakan yang membahayakan gencatan senjata harus dihentikan,” kata UNIFIL.
(tfq/bac)