Jakarta, Pahami.id —
Pakar telematika Roy Suryo Pengaduan ke Satreskrim Polri terkait dugaan penyebaran kebohongan alias penipuan, menyusul pernyataan yang menyebut putra Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden yang dilantik. Gibran Rakabuming sebagai pemilik akun Fufufafa.
Keluhan umum tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi, Budianto, ke Bareskrim Polri pada Jumat (27/9). Kemudian Roy Suryo mampu membuktikan tuntutannya dalam waktu 1 x 24 jam.
“Saya minta dia buktikan 1 x 24 jam apa buktinya agar bisa disampaikan karena ini membuat kita resah, cemas,” ujarnya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jumat (27/9).
Selain menyebarkan berita bohong, Budianto menilai Roy Suryo sengaja menimbulkan masalah di momen-momen akhir masa jabatan Jokowi sebagai presiden.
Ia menduga Roy sejak awal berniat mengganggu proses penunjukan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden terpilih yang tinggal menghitung hari lagi.
“Harusnya Pak Jokowi pendaratan dengan licin“, terganggu dan juga Mas Gibran sebagai Wakil Presiden yang jelas dipilih oleh 58 persen rakyat,” jelasnya.
“Tentunya kita harus menjadi anak bangsa dan Roy Suryo adalah senior yang baik, memberi contoh yang baik, tidak membuat gaduh,” imbuhnya.
Dalam pengaduannya, Budianto mendakwa Roy Suryo melanggar Pasal 27 dan Pasal 28 UU ITE terkait penyebaran berita bohong.
Netizen ramai membahas klaim Gibran yang mengolok-olok Prabowo lewat akun Kaskus. Sejumlah netizen mengunggah tangkapan layar beberapa postingan akun fufufafa di Kaskus.
Akun tersebut mengolok-olok Prabowo dengan menulis, “Kasihan calon presiden yang anaknya perancang busana bodoh.” Postingan tersebut diunggah pada 17 September 2017. Ada pula tulisan, “Istri cerai nak, lebaran bareng siapa?” Artikel tersebut diunggah pada 19 Juni 2018.
Warganet menduga akun tersebut milik Gibran. Hal tersebut terungkap dari salah satu postingan fufufafa yang menyatakan bahwa akun Twitter miliknya adalah @rkgbrn.
Akun Twitter ini di-mention oleh akun @kaesangp milik Kaesang Pangarep, kakak Gibran, pada 24 Juni 2012 di Twitter. Namun, tweet tersebut telah dihapus.
(tfq/DAL)
