Berita Pangeran MbS Yakinkan Saudi soal Kondisi Raja Salman usai Sakit Paru

by


Jakarta, Pahami.id

Putra Mahkota dan pemimpin secara de facto Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MbS) meyakinkan kabinet pemerintah pada Selasa (8/10) tentang kondisi kesehatan ayahnya, Raja Salman, yang sedang menjalani perawatan karena infeksi paru-paru.

“Putra Mahkota Mohammed bin Salman meyakinkan semua orang tentang kondisi kesehatan Raja Salman dan menyampaikan penghargaannya kepada semua orang yang bertanya tentang kondisi kesehatannya,” kata laporan itu. Kantor Berita Saudi (SPA).


Laporan tersebut muncul setelah MbS memimpin rapat kabinet mingguan di ibu kota Riyadh.

Pada akhir pekan lalu, media pemerintah Saudi mengumumkan bahwa Raja Salman mengalami infeksi paru-paru dan akan menjalani pemeriksaan “berdasarkan rekomendasi dari klinik kerajaan.”


Raja Salman kini berusia 88 tahun dan telah memimpin pemerintahan Saudi sejak tahun 2015, meskipun MbS menjadi pewaris takhta pada tahun 2017 dan bertindak sebagai pemimpin sehari-hari Saudi.

Dikutip AFPArab Saudi, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, telah berupaya meredam spekulasi mengenai kesehatan Raja Salman selama bertahun-tahun.

Pengadilan Kerajaan mengungkapkan pada Mei lalu bahwa Raja Salman menderita infeksi paru-paru, demam tinggi dan nyeri sendi, serta sedang menjalani program pengobatan dengan antibiotik. Segera setelah itu, diumumkan bahwa dia telah pulih.

Raja Salman terakhir kali memimpin rapat kabinet pada 24 September.

Sebelum menjadi penguasa Saudi, Raja Salman menjabat sebagai Gubernur Riyadh selama beberapa dekade dan juga sebagai Menteri Pertahanan kerajaan.

Pemerintahannya sebagai raja ditandai dengan reformasi sosial dan ekonomi yang ambisius yang kini sebagian besar dilaksanakan oleh putranya.

Sejak MbS ​​dilantik sebagai putra mahkota, Saudi berusaha menerapkan visi 2030 yang menjadi fokus utama pemerintah yakni mencari sumber pendapatan alternatif dari sektor non-migas seperti pariwisata.

Putra Mahkota juga menerapkan beberapa kebijakan baru yang membuat Arab Saudi lebih moderat, yang diyakini sebagian pihak dilakukan demi menarik lebih banyak investor asing untuk berinvestasi di Arab Saudi.

Selain itu, sejak MbS ​​menjadi putra mahkota, Arab Saudi juga semakin agresif menindak kritik terhadap pemerintah.

(rds)