Berita Palestina Ogah Sertakan Hamas di Pemerintahan Baru Usai Perang di Gaza

by


Jakarta, Pahami.id

Palestina menolak untuk masuk Hamas dalam pembentukan pemerintahan baru ketika invasi Israel ke Jalur Gaza berakhir.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al Maliki yakin Hamas akan memahami alasan mengapa mereka tidak boleh menjadi bagian dari pemerintahan baru di Palestina.


Hamas adalah kelompok yang menguasai Jalur Gaza dan saat ini berperang dengan Israel. Al Maliki mengatakan diperlukan pemerintahan “teknokratis” tanpa kelompok yang sering berperang sengit dengan Israel.

“Sekarang bukan saatnya membentuk pemerintahan koalisi nasional,” kata Al Maliki seperti dikutip Rabu (28/2). Al Arabiya.

Dia kemudian berkata, “Sekarang bukan waktunya bagi pemerintahan dimana Hamas akan menjadi bagiannya.”

Jika hal itu terjadi, kata dia, Palestina akan diboikot oleh beberapa negara seperti yang terjadi sebelumnya.

“Kami tidak ingin berada dalam situasi seperti itu. Kami ingin diterima dan terlibat penuh dalam komunitas internasional,” kata Al Maliki.

Lebih lanjut Al Maliki menyatakan prioritas Palestina saat ini adalah melibatkan komunitas internasional.

Ia berharap mereka bisa memberikan bantuan darurat bagi warga dan membangun kembali Gaza pasca invasi Israel.

Jika situasi sudah tenang, kata Al Maliki, maka pemerintah bisa mempertimbangkan opsi lain. Namun langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyelamatkan Palestina.

“Bagaimana menghentikan perang gila ini dan bagaimana melindungi rakyat Palestina,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut saya Hamas harus memahami hal ini, dan saya yakin mereka mendukung gagasan pembentukan pemerintahan teknokratis saat ini, tambah Al Maliki.

Pemerintahan saat ini terdiri dari para ahli, individu-individu yang berkomitmen penuh untuk mengendalikan dan mengambil tanggung jawab di masa-masa sulit.

Jika situasi stabil, lanjut Al Maliki, maka pemerintah bisa memikirkan pemilu.

“Dan setelah pemilu, hasil pemilu akan menentukan jenis pemerintahan yang akan memerintah negara Palestina di masa depan,” ujarnya.

Israel terus menginvasi Palestina sejak 7 Oktober. Mereka juga menyatakan perang terhadap Hamas.

Akibat serangan militer Israel, 30.000 orang di Palestina tewas dan ratusan ribu rumah hancur.

(isa/rds)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);