Berita Palangka Raya Darurat Banjir, 5.000 Orang Terdampak

Jakarta, Pahami.id —

Pemerintah Kota (Pemerintah Kota) Palangka RayaKalimantan Tengah (Kalteng), dinyatakan berstatus tanggap darurat banjir sepanjang minggu akibat meluapnya Sungai Rungan dan Sungai Kahayan.

Status ini berlaku mulai 11 Maret hingga 17 Maret dan akan disesuaikan kembali dengan perkembangan dan kondisi di lapangan, kata Plt Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Rabu (13/3).

Hingga awal pekan lalu, luapan dua sungai besar yang melintasi Palangka Raya telah berdampak pada 5.773 jiwa atau 2.470 Kepala Keluarga (KK).

Sebanyak 5.773 warga berasal dari 18 kelurahan yang tersebar di empat kecamatan. Warga ini ada yang mengungsi di posko dan ada pula yang mengungsi ke rumah tetangga dan sanak saudara.

<!–

–>

Hera mengakui, pihaknya telah mengintensifkan rapat koordinasi untuk memastikan upaya penanganan banjir lebih efektif, efisien dan terintegrasi.

Ia juga meminta jajarannya memberikan perawatan yang baik kepada korban banjir termasuk pelayanan di posko pengungsian, makanan, dan layanan kesehatan.

“Yang terpenting, kami sudah menyediakan shelter, bahan logistik, makanan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya,” kata Hera.

Plt Kepala BPBD Palangka Raya Hendrikus Satria Budi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa posko pengungsian dan posko lapangan di beberapa kecamatan yang terdampak banjir.

“Respon darurat ini ditetapkan karena kami melihat ketinggian air kini semakin tinggi, dan rumah terendam lebih dari satu meter, sehingga kami tingkatkan ke tanggap darurat,” kata Budi.

Pemerintah Kota Palangka Raya juga telah menyiapkan tindakan darurat jika situasi memburuk, antara lain dengan mengevakuasi warga terdampak banjir dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

(Antara/Senin)