Jakarta, Pahami.id —
Semua fasilitas kesehatan di Semenanjung Gaza Korea Selatan sekarang mendekati “titik kritis”, karena pasien yang terluka terus berjatuhan akibat pemboman tersebut Israel di wilayah itu.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan sebuah rumah sakit lapangan di Rafah, Gaza selatan, saat ini menampung 26 orang yang membutuhkan perawatan intensif setelah terkena pecahan peluru dan cedera lainnya.
Kementerian Kesehatan di Gaza sebelumnya juga menyatakan 90 orang tewas dan 300 lainnya luka-luka setelah serangan Israel menargetkan komandan Hamas pekan ini.
“Korban besar terjadi akibat permusuhan tanpa henti yang telah menguras kapasitas tanggap rumah sakit kami dan semua fasilitas kesehatan di Gaza selatan,” kata ketua delegasi ICRC di Gaza, William Schomburg.
“Korban massal juga memaksa dokter dan perawat kami mengambil pilihan sulit,” tambahnya, seperti dikutip AFP.
Pekan lalu, terjadi gelombang korban luka sebanyak 850 orang yang memerlukan rawat jalan di RS Palang Merah Gaza. Hampir setengah dari korban luka adalah perempuan dan anak-anak.
“Sebagian besar pasien telah beberapa kali berpindah dari rumah mereka dan hidup dengan sedikit makanan dan air bersih, di daerah padat penduduk, sehingga memudahkan mereka untuk sakit,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan.
Sejak Mei lalu, rumah sakit lapangan di Gaza telah melakukan lebih dari 500 operasi dan 12 ribu konsultasi.
Hingga saat ini, jumlah korban agresi Israel terhadap Palestina terus bertambah hingga mencapai 38 ribu orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
(DNA/DNA)
