Jakarta, Pahami.id –
Pakistan Mengatur “keadaan perangAtau “dalam keadaan perang”, pasca bom bunuh diri yang menewaskan 12 orang di ibu kota Islamabad hari ini, Selasa (11/11).
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengatakan negaranya sedang berperang dan menekankan bahwa serangan ini harus dianggap sebagai peringatan.
“Dalam situasi seperti ini, sia-sia mengharapkan keberhasilan yang lebih besar dalam negosiasi dengan penguasa Kabul (Afghanistan),” kata Asif di X.
“Penguasa Kabul bisa menghentikan kekerasan di Pakistan, tapi membawa perang ini ke Islamabad adalah pesan dari Kabul, yang bisa ditanggapi Pakistan dengan kekuatan penuh,” tambahnya, seperti dilansir Al Jazeera.
Sebuah ledakan di Islamabad hari ini menewaskan 12 orang. Video yang diambil dari lokasi kejadian menunjukkan api dan asap mengepul ke udara dari sebuah mobil yang diparkir di belakang penghalang keamanan di gedung pengadilan Islamabad.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri.
“Para penyerang mencoba memasuki gedung pengadilan, namun gagal, dan malah menargetkan kendaraan polisi,” kata Naqvi.
Dia tidak mengatakan kelompok mana yang bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Namun dia menegaskan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki semua aspek serangan itu.
Konflik antara Afghanistan dan Pakistan yang terjadi sejak Oktober lalu dipicu oleh permasalahan perbatasan kedua negara.
Ketegangan kedua negara meningkat pada Sabtu (11/10), ketika kedua belah pihak saling baku tembak di beberapa wilayah perbatasan.
Afghanistan menekankan bahwa serangan mereka pada Oktober lalu merupakan balas dendam atas pelanggaran berulang yang dilakukan Pakistan di wilayah Afghanistan.
Sementara itu, Pakistan menuduh Afghanistan menyembunyikan milisi Taliban yang bersekutu dengan Taliban Pakistan, yang dikenal dengan akronim TTP, yang dituduh terlibat dalam beberapa serangan mematikan.
(DNA/BAC)

