Jakarta, Pahami.id –
Pakistan melarang kegiatan Partai Islam sayap kanan Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) pada Kamis (23/10). Keputusan itu diambil setelah terjadi bentrokan mematikan di dekat Lahore yang menewaskan lima orang.
Keputusan tersebut diumumkan setelah rapat kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif.
“Kabinet federal dengan suara bulat menyimpulkan bahwa TLP terlibat dalam terorisme dan aktivitas kekerasan,” kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP.
Kabinet menyatakan bahwa “protes kekerasan, demonstrasi dan pertemuan” mengakibatkan “kematian personel keamanan dan orang-orang yang tidak bersalah.”
Kerusuhan sendiri bermula pada 9 Oktober 2025 ketika pendukung TLP melakukan pawai dari Lahore di Punjab timur menuju ibu kota Islamabad. Dipimpin oleh Ketua Partai Saad Rizvi, mereka memprotes gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Bentrokan terjadi empat hari kemudian di Disciplin, sebuah kota antara Lahore dan Islamabad. Sebanyak lima orang tewas, terdiri dari seorang polisi dan empat warga sipil.
Kejadian ini mendorong pihak berwenang mengambil tindakan tegas termasuk menyegel 95 rekening bank dan beberapa properti yang diduga terkait dengan TLP.
Sementara itu, Rizvi bersembunyi untuk menghindari penangkapan.
Sebelumnya, partai tersebut dilarang beraktivitas pada April 2021 setelah protes anti-Prancis yang menewaskan beberapa petugas polisi dan warga sipil. Namun larangan itu dicabut tujuh bulan kemudian.
(ELS)