Jakarta, Pahami.id –
Pakistan menyangkal tuduhan itu India Mereka yang menuduh Islamabad melanggar gencatan senjata yang disepakati akhir pekan lalu.
Seorang juru bicara militer Pakistan memberikan penolakan selama konferensi pers pada hari Minggu (11/5).
“Tentara Pakistan atau angkatan bersenjata tidak melakukan pelanggaran gencatan senjata,” kata juru bicara itu, dikutip oleh Reuters.
India dan Pakistan setuju dengan gencatan senjata pada hari Sabtu (10/5) setelah Amerika Serikat di tengah.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan India dan Pakistan juga setuju untuk memulai negosiasi tentang “sejumlah besar masalah di lokasi netral.”
Tak lama kemudian, India dan Pakistan saling menuduh satu sama lain untuk melanggar perjanjian gencatan senjata.
Tentara India kemudian mengirim pesan hotline ke Pakistan yang berisi pelanggaran gencatan senjata dan memperingatkan bahwa itu akan merespons.
Direktur -Jenderal Operasi Militer India (DGMO) menyatakan bahwa Pakistan mengambil keuntungan dari kesempatan untuk menyerang.
Letnan Jenderal Rajiv Ghai, DGMO India, mengatakan butuh dua pihak untuk mengerti. Namun, dia menekankan bahwa tentara berjaga -jaga.
“Angkatan bersenjata (India) sangat berhati -hati, sangat tinggi (kemarin) dan tetap dalam situasi itu,” kata Ghai.
India dan Pakistan saling menyerang sebelum gencatan senjata. Pekan lalu, India meluncurkan lusinan rudal balistik ke beberapa poin di Pakistan.
Pakistan kemudian berasumsi bahwa dengan menembak setidaknya lima pesawat tempur India. Serangan satu sama lain tidak berhenti di sini. Pertempuran berlanjut pada hari berikutnya.
Tindakan India adalah tanggapan setelah kelompok di sekitar Kashmir menembak wisatawan asing. Sebagai akibat dari kejadian ini, 26 orang terbunuh.
India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan itu. Islamabad menyangkalnya. Hari kemudian, kedua negara saling menyerang.
(Isa/DNA)