Jakarta, Pahami.id —
Pakar Timur Tengah Christopher O’Leary memperkirakan akan terjadi perang antar negara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamasyang masih ada dan mungkin menyebar ke wilayah tersebut.
Situasi ini disebut semakin mengkhawatirkan bagi Amerika Serikat. Sejumlah pasukan dan aset militer AS seperti kapal perang semakin banyak menjadi sasaran kelompok milisi yang dikatakan didukung oleh Iran.
Situasi yang memburuk dikatakan mulai mengkhawatirkan Washington.
Mengutip dari CNNO’Leary, yang merupakan mantan direktur pemulihan sandera AS, mengatakan bahwa meskipun situasi di kawasan ini belum mendekati skenario terburuk, namun potensi terburuk selalu ada.
“Perang Israel-Hamas merupakan bagian dari skema poros perlawanan yang lebih besar, strategi pengendalian Iran untuk mendapatkan pengaruh dan kekuasaan melalui kelompok seperti Hamas, Jihad Islam Palestina, Hizbullah, Kataib Hizbullah hingga Houthi,” kata O’Leary.
“Jadi, serangan lanjutan sebenarnya sudah diperkirakan, termasuk serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Namun, ini adalah semacam peringatan tentang apa yang mungkin terjadi. Jika Iran turun tangan dan mengerahkan pasukan cadangan, kita punya kekuatan untuk melakukan apa pun. masalah regional yang nyata dengan pasukan AS di Irak dan Suriah,” tambahnya.
[Gambas:Video CNN]
Di sisi lain, Israel menegaskan perang melawan Hamas akan berlangsung berbulan-bulan meski ada tekanan dari AS untuk segera meredakan konflik.
Situasi ini juga menyebutkan kemungkinan perang akan semakin liar dan tidak terkendali serta menyeret AS ke dalam pusaran perang yang berkecamuk.
AS bahkan mulai menyerang kantong-kantong milisi di Irak yang menewaskan sejumlah milisi Kataib Hizbullah.
Langkah ini menyusul serangan pesawat tak berawak di pangkalan udara Erbil Irak pada Senin pagi yang melukai tiga anggota militer AS, salah satunya masih dalam kondisi kritis hingga hari ini.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin menggambarkan serangan udara AS sebagai tindakan yang ‘perlu dan proporsional’.
AS kemudian mengungkapkan bahwa intelijen Iran telah terlibat aktif dalam membantu merencanakan serangan terhadap kapal dagang. Situasi ini menyebabkan beberapa perusahaan kapal kargo mengalihkan rutenya dari Timur Tengah melalui Terusan Suez ke perairan Afrika Selatan.
Ketidakstabilan geopolitik bahkan merembet ke Samudera Hindia ketika sebuah kapal India diduga diserang oleh drone Iran. Pentagon melaporkan bahwa serangan itu terjadi 200 mil laut di lepas pantai India.
Iran sendiri selalu membantah tuduhan AS.
Kemungkinan terjadinya insiden yang dapat menimbulkan korban jiwa militer AS dan kerusakan serius pada kapal perang dapat menyeret Washington untuk mengerahkan pasukan perangnya ke Timur Tengah.
Situasi ini juga bisa memicu perang meluas yang juga melibatkan Iran dan sekutunya.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);