Surabaya, Pahami.id –
Tim SAR gabungan akhirnya mengidentifikasi objek kecelakaan yang dicurigai, KMP TUNU Pratama JayaPada kedalaman 52 meter di bawah permukaan laut Selat Bali.
Ini diketahui melalui pendahuluan oleh Kri Spica 934 dengan teknologi Echosounder multibeam (MBS).
Komandan Koarmada II Laut Tempur Laksamana Laksamana TNI Endra Hartono mengatakan pengenalan gambar tiga dimensi menunjukkan bahwa objek tersebut memiliki panjang 69,7 meter dengan sekitar 11,6 meter dan tinggi 12 meter.
“Diduga bahwa objek itu mendekati kapal TUNU Pratama Jaya KMP,” kata Endra di pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi pada hari Kamis (10/7).
Endra mengatakan objek itu mirip dengan ukuran KMP TUNU Pratama Jaya yang memiliki panjang 63-76 meter dan lebar sekitar 12 meter.
Lokasi penemuan objek adalah 1,3 hingga 1,5 mil laut (Batu bahari) dari lokasi kecelakaan kapal atau Posisi terakhir yang diketahui (LKP). Selain itu, tim SAR mengatakan benda -benda yang diduga dari bangkai kapal juga sekitar 30 meter dari lokasi budidaya kabel laut PLN.
Endra mengatakan langkah selanjutnya adalah memastikan objek bangkai kapal dengan menyelam. Namun, pertimbangan keamanan masih diuraikan.
“Mengingat keadaan yang kuat dan permukaan laut dipenuhi dengan karang,” katanya.
Seperti yang diketahui, KMP TUNU Pratama Jaya tenggelam dalam pelayaran dari Port Ketapang, Banyuwangi (Jawa Timur) ke Port Gilimanuk, Rabu Bali (2/7) malam.
Penjaga Syahbanda melihat kapal tenggelam sekitar 23,35 WIB. Posisi terakhir kapal terlihat di Selat Bali pada koordinat _8 ° 9’32.35 “S 114 ° 25’6.38_.
Pada hari Kamis (10/7), dari total 65 penumpang dan kru KMP TUNU Pratama Jaya di manifes, 45 di antaranya ditemukan.
Dari 45 korban, 15 di antaranya sudah mati (4 proses pengantar), 30 orang yang selamat. Sementara 20 lainnya masih mencari.
Tetapi jumlah korban diperkirakan lebih dari 65. Karena manifestasi data KMP memanenkan tunu pratama jaya penumpang dikatakan tidak valid. Banyak orang naik kapal tetapi tidak dicatat dalam daftar manifester, mereka diungkapkan melalui laporan keluarga korban.
(FRD/KID)