Berita Nusron Wahid Kritik Gus Yahya soal Pansus Haji, PBNU Bereaksi

by


Jakarta, Pahami.id

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Nusron Wahid mengecam pernyataan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf yang menduga Pansus Haji Khusus DPR RI berlatar belakang masalah pribadi, menyerang Menteri Agama yang juga adiknya, Yaqut Cholil Qoumas.

Nusron menegaskan, Pansus Survei Haji bukanlah keputusan pribadi anggota, melainkan keputusan resmi dalam rapat paripurna DPR yang disetujui fraksi-fraksi di DPR RI.


Saya mohon maaf kepada Ketua Umum PBNU Gus Yahya Staquf. Di DPR tidak ada urusan pribadi. Menteri Agama atau pejabat publik mana pun yang nekat menjalankan pemerintahan dan diduga melanggar hukum, DPR sesuai. dengan pengawasan undang-undang, pasti akan menggunakan hak konstitusionalnya, sehingga “Kami masih di Pansus. Sekali lagi bukan sentimen pribadi karena menterinya kebetulan adik dari Ketua Umum PBNU,” kata Nusron dalam keterangannya.

Nusron kemudian meminta seluruh elemen lembaga baik organisasi kemasyarakatan (Ormas) maupun lembaga nasional untuk saling menghormati hak masing-masing.

Unsur yang paling baik adalah saling menghormati hak masing-masing. PBNU fokus mengurus masyarakat dan pesantren. Soal Pansus Hak Penyidikan, di DPR sudah ada mekanisme dan aturannya. Itu urusan DPR dan Menteri. Agama,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan Nusron, Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung menilai pernyataan Nusron merupakan tindakan yang tidak pantas.

Suleman menyinggung status Nusron saat ini sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU.

“Pak Nusron masih tercatat sebagai Ketua LPP PBNU. Sangat tidak pantas pernyataan seperti itu,” kata Suleman dalam kesaksiannya, Senin (29/7).

Suleman menilai pernyataan Nusron yang mengoreksi pernyataan Gus Yahya justru menjadi tanda tanya bagi elite PBNU.

Jabatan Pak Nusron sebelumnya di PBNU, Wakil Ketua, (tapi) sekarang menjadi Ketua LPP, katanya.

Suleman kemudian menurunkan Nusron dari jabatan semula Wakil Wakil PBNU menjadi Ketua LPP PBNU. Baginya, hal itu tidak menjadi masalah karena hal itu dilakukan untuk menegakkan aturan organisasi.

Sebab, jabatan wakil ketua tidak tepat jika digabung dengan jabatan politik, ujarnya.

Suleman mengatakan, pernyataan Gus Yahya terkait Pansus Haji sebenarnya hanya sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers paripurna PBNU.

Sebelumnya, Gus Yahya menyebut Pansus Haji bukan urusan PBNU. Gus Yahya kemudian menanggapi secara normatif bahwa penyelenggaraan haji dapat dilihat dari respon atau survei masyarakat apakah penyelenggaraan haji kali ini berhasil atau tidak.

Gus Yahya menilai banyak masyarakat yang menilai ibadah haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Jika Pansus tetap dilanjutkan, Gus Yahya menduga ada masalah pribadi di dalamnya.

Mungkin karena yang diincar PBNU, pimpinan umum, kebetulan menterinya saudara saya, lalu diincar karena alasan pribadi seperti ini,” kata Yahya dalam konferensi tersebut. pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (28/7).

(rzr/pmg)