Jakarta, Pahami.id —
Wakil Jenderal DPP Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan hingga saat ini belum ada yang diangkat menjadi Pj Ketua Umum Partai Golkar, menyusul kabar pengunduran dirinya. Airlangga Hartarto dari posisinya.
Belum, Pj harus melalui rapat paripurna DPP (Dewan Pengurus Pusat), kata Nurdin Halid saat dihubungi di Jakarta, Minggu (11/8).
Nurdin juga mengatakan, sejauh ini belum ada kepastian jadwal rapat paripurna DPP Partai Golkar.
“Belum, belum, belum,” katanya.
Secara terpisah, sumbernya CNNIndonesia.com Secara internal, Golkar menyebut ada tiga opsi bagi sosok yang akan menjadi Plt Ketua Umum Golkar jika Airlangga lengser.
Mereka antara lain Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK), Bahlil Lahadalia, dan Kahar Mudzakir. Namun hingga saat ini belum ada petinggi Golkar yang membenarkan kabar tersebut.
Airlangga Hartarto resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada Sabtu (10/8) malam.
Hal itu disampaikannya dalam video keterangan kepada seluruh kader Partai Golkar Pahami.idMinggu (11/8).
“Jadi dengan itu dikatakan Bismillahirrahmanirrahim. Dengan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa. Maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai Ketua DPP Golkar. Pengunduran diri ini mulai berlaku tadi malam, Sabtu 2024, kata Airlangga dalam video tersebut.
Airlangga lantas menyebut Golkar merupakan partai besar dan matang. Kata dia, DPP Golkar nantinya akan menyiapkan mekanisme organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang akan digunakan untuk mencari pengganti ketua baru.
“Semua proses ini dilakukan secara damai, tertib, dan menjunjung tinggi nama baik Golkar,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, pada masa kepemimpinannya, Golkar mampu menambah perolehan suara pada pemilu legislatif 2024 dengan memperoleh 102 kursi di DPR.
Kemudian dia menyebut Golkar bisa meraih ribuan kursi di tingkat DPRD provinsi atau kabupaten/kota se-Indonesia.
Apalagi di Pilpres kita berhasil memberikan kontribusi besar terhadap kemenangan Pak Prabowo dan Gibran, ujarnya.
Airlangga terpilih menjadi orang nomor satu Partai Golkar pada Dewan Nasional 2019 untuk masa jabatan lima tahun. Artinya, masa jabatan Airlangga harus berakhir pada akhir tahun 2024 saat Partai Golkar menggelar rapat nasional pemilihan ketua umum baru.
Airlangga Hartarto saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Beberapa kali Airlangga mengumumkan niatnya untuk kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum pada Musyawarah Nasional Partai Golkar yang direncanakan pada Desember 2024.
Namun, jika mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum, Partai Golkar bisa menggelar rapat nasional luar biasa yang digelar lebih awal dari jadwal rapat nasional.
(Antara/Senin)