Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu Muncul di pengadilan untuk pertama kalinya setelah meminta pengampunan dari presiden Israel Ishak Herzog Terkait dengan kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.
Netanyahu tiba di pengadilan Tel Aviv pada Senin (1/12).
media Israel saluran 12 melaporkan persidangan dimulai hari itu tanpa membahas permintaan pengampunan Netanyahu.
Mereka juga melaporkan PM meminta pembatalan sidang pengadilannya pada hari Selasa.
“Untuk alasan diplomatik dan keamanan,” kata Netanyahu dalam laporan Channel 12, mengutip Pemantau Timur Tengah.
Hakim, lanjut laporan itu, akan mempertimbangkan permintaan Netanyahu.
Netanyahu telah berulang kali mencoba membatalkan atau mempersingkat sidang pengadilan dengan alasan perjalanan, keamanan dan politik, atau kesibukannya dengan agresi Israel di Gaza.
Kemunculan PM di persidangan terjadi setelah Netanyahu meminta pengampunan dari Herzog.
Netanyahu mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri persidangan berlarut-larut yang menurutnya telah memecah belah negara.
Dia menekankan bahwa pengampunan atas tuduhan tersebut akan membantu mempersatukan Israel.
“Setelah menerima semua pendapat yang relevan, Presiden akan mempertimbangkan permintaan tersebut secara bertanggung jawab dan tulus,” kata Kantor Kepresidenan Israel dalam sebuah pernyataan.
Namun permintaan tersebut ditolak oleh pihak oposisi yang menilai amnesti dapat melemahkan demokrasi di negara tersebut.
Netanyahu adalah pemimpin Israel pertama yang bersaksi sebagai terdakwa dalam kasus pidana. Dia menghadapi tiga kasus korupsi terpisah, yang semuanya dihentikan.
Selain itu, Netanyahu menghadapi dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dia dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas agresi Israel di Gaza.
(ISA/RDS)

