Berita Netanyahu Disebut Sengaja Ulur Perang di Gaza Demi Kepentingan Politik

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Joe Biden buka suara soal rumor yang menyebut Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu sengaja menunda perang di Gaza demi kepentingan politiknya.

Pernyataan Biden muncul dalam wawancara dengan media AS, WAKTUdan dirilis pada Selasa (4/6).

Biden menanggapi pertanyaan beberapa orang yang mengatakan Netanyahu sengaja memperpanjang perang untuk menyelamatkan kariernya.


“Saya tidak akan mengomentari hal itu. Ada banyak alasan kuat yang membuat orang sampai pada kesimpulan tersebut,” kata Biden.

Biden mengatakan, sebelum Israel melancarkan invasi, Netanyahu sudah mendapat “kejutan” dari militer karena ingin mengubah sistem peradilan.

Perubahan pada sistem ini akan memberikan kendali lebih besar kepada politisi dan mengurangi peran Mahkamah Agung.

Jadi ini adalah perdebatan internal di negara ini yang sepertinya tidak mempunyai konsekuensi apa pun, kata Biden.

Presiden AS kemudian berkata, “Sulit untuk mengatakan apakah dia benar [Netanyahu] apakah akan mengubah posisi atau tidak, tapi itu tidak membantu.”

Pernyataan Biden juga muncul di saat hubungan AS dan Israel sedang renggang, karena Netanyahu disebut-sebut telah melewati “garis merah”.

AS memperingatkan Israel untuk tidak menyerang Rafah sepenuhnya. Namun Netanyahu mengabaikannya. Dia terus melancarkan invasi dan menyerang kamp-kamp pengungsi.

Baru-baru ini, tentara Zionis juga melancarkan serangan udara ke kamp-kamp di Bureij dan Maghazi, menewaskan 15 orang.

Pekan lalu, pasukan Israel menyerang sebuah kamp pengungsi di Jabalia dan menewaskan sekitar 50 orang.

Komentar Biden juga muncul ketika AS mengajukan proposal gencatan senjata Israel-Hamas di tengah kebuntuan yang ada.

Usulan yang diusulkan antara lain menukar sandera Hamas dengan tahanan Israel, menarik pasukan Israel dari Gaza, dan membangun kembali wilayah yang hancur akibat serangan militer Zionis.

Proposal tersebut juga menawarkan implementasi tiga tahap. Pertama, gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu dan akan diperpanjang hingga tercapai kesepakatan akhir.

Pada fase kedua, kedua belah pihak akan diberikan waktu untuk melakukan negosiasi lebih lanjut guna mencapai penghentian permusuhan secara permanen. Ketiga, rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza dan pemulangan seluruh sandera ke keluarganya.

Israel-Hamas belum mencapai gencatan senjata dan negosiasi seringkali menemui jalan buntu. Topik yang selalu hangat adalah pertukaran tahanan hingga masa gencatan senjata.

Israel terus menyerang Gaza sejak Oktober 2023. Akibat operasi mereka, lebih dari 36.000 orang di Palestina tewas, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

(isa/dna)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);