Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu buka suara Anda setelah mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah di dalam Libanon pada Selasa (26/11) waktu setempat.
Dalam pidatonya, Netanyahu mengatakan Hizbullah bukan lagi kelompok yang sama “yang mengobarkan perang melawan kami,” dan mengatakan bahwa militer Israel telah menghentikan mereka selama beberapa dekade.
Dia, seperti diberitakan Al Jazeeramengatakan pasukan Israel membunuh sebagian besar pemimpin Hizbullah dan menghancurkan infrastruktur mereka.
Netanyahu juga berjanji untuk memulangkan keluarga-keluarga di Israel utara ke rumah mereka, yang merupakan tujuan utama perang tersebut.
“Kami mampu mencapai banyak tujuan kami selama perang ini,” katanya.
Netanyahu juga mengatakan dia akan membawanya garis besar gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon kepada seluruh kabinet untuk disetujui.
Dia mengatakan perjanjian gencatan senjata di Lebanon berarti Israel dapat fokus pada “ancaman Iran,” dan menambahkan, “kita sedang mengubah wajah kawasan.”
Hal ini disampaikan setelah Israel menyetujui gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon. Perjanjian tersebut membuka jalan bagi diakhirinya konflik Hizbullah Israel-Lebanon yang telah menewaskan ribuan orang sejak perang Gaza dimulai tahun lalu.
Kesepakatan itu akan mengakhiri kehadiran Hizbullah di sepanjang perbatasan selatan Sungai Litani dan mengharuskan pasukan Israel mundur dari Lebanon selatan.
Pasukan Lebanon juga akan dikerahkan di wilayah tersebut – yang juga merupakan basis Hizbullah – dalam waktu 60 hari, kata para pejabat.
Reuters melaporkan, kesepakatan itu diperkirakan akan terjadi pada Rabu (27/11).
(tim/chri)