Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu pada Senin (29/1) membantah laporan tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan dengan kelompok militan Palestina, Hamas.
Media Israel sebelumnya menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas telah tercapai.
“Laporan mengenai kesepakatan itu tidak benar dan mencakup persyaratan yang tidak dapat diterima Israel,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AnatoliaSenin (29/1).
“Kami akan melanjutkan (invasi) sampai kemenangan total,” tambah Netanyahu.
Saluran 13 Israel sebelumnya melaporkan bahwa Tel Aviv menyetujui kesepakatan kemanusiaan yang mencakup pembebasan perempuan dan orang tua serta orang-orang terluka yang ditahan oleh Hamas, tetapi tidak termasuk tentara atau pemuda yang ditahan oleh kelompok militan tersebut.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina dari penjara Israel, termasuk mereka yang dihukum karena membunuh warga negara Israel.
Menurut stasiun televisi tersebut, Israel akan berhenti berperang selama dua bulan atau lebih, tanpa berkomitmen untuk mengakhiri perang.
Saat ini belum ada komentar dari Hamas terkait pernyataan Netanyahu tersebut.
Qatar pada Senin (29/1) mengutip kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby juga menggambarkan negosiasi yang sedang berlangsung sebagai hal yang “konstruktif.” Dia menekankan bahwa meskipun kemajuan telah dicapai, namun belum ada “kesepakatan yang telah dibahas dan siap diumumkan dalam waktu dekat.”
Hamas diyakini telah menahan hampir 136 warga Israel setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023. Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, dan sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 26.637 warga Palestina dan melukai 65.387 orang. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Menurut PBB, serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
(Wow)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);