Berita Negara Tetangga RI Mau Rombak Kabinet Gegara Kerusuhan-Penjarahan

by


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan rencana perombakan kabinet, setelah demonstrasi yang berujung kerusuhan dan penjarahan terjadi di negara tetangga Indonesia pada Rabu (10/1).

PM Marape mengatakan isu-isu mengenai perekonomian dan fungsi lembaga-lembaga utama negara akan dibahas dalam proses perombakan tersebut.

“Kami telah mendengar kekhawatiran mengenai perekonomian dan kinerja kementerian penting seperti Kementerian Keuangan dan Perencanaan,” kata Marape, dikutip media Papua Nugini. Pos Kurir.


“Kami akan meninjau secara menyeluruh seluruh lembaga pemerintah pusat dan kementerian pendukungnya,” tambah Marape.

Selain perombakan kabinet, Marape juga akan bertemu dengan para pengusaha di ibu kota Port Moresby untuk membahas dampak kerusuhan, kebakaran, dan penjarahan pekan lalu.

“Saya secara pribadi akan bertemu dengan para pengusaha yang terkena dampak insiden minggu lalu. Diskusi kami akan fokus pada mencari cara untuk membantu memulihkan kerusakan yang terjadi pada properti mereka,” kata Marape.

Selain itu, ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk bekerja sama dengan KPU di bawah kepemimpinan Gubernur Powes Warkop, untuk memastikan pemulihan dan rehabilitasi Port Moresby.

Darurat nasional Papua Nugini selama 14 hari

James Marape mengumumkan darurat nasional selama 14 hari mulai Kamis (11/10), setelah demonstrasi dan kekerasan menyebabkan 16 orang tewas di ibu kota, Port Moresby.

Demonstrasi tersebut dipicu oleh tidak adanya pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) sekitar 300 kina atau setara Rp1,2 juta dari yang seharusnya.

Akibat kesalahan pembayaran gaji ini, ratusan polisi, pegawai lembaga pemasyarakatan, dan pegawai negeri sipil melakukan mogok kerja dan berdemonstrasi di depan gedung parlemen.

Namun, pemimpin oposisi Papua Nugini Joseph Lelang mengatakan demonstrasi dan penjarahan sebenarnya dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat, menyusul tingginya biaya hidup dan pengangguran di ibu kota.

Mantan anggota parlemen Chiave untuk Dataran Tinggi Timur, James Nomane, juga meminta Perdana Menteri Papua Nugini James Marape untuk mundur.

“James Marape harus mengundurkan diri. Krisis ini merupakan kombinasi dari gelombang permusuhan yang sangat besar dari masyarakat kita dalam pelayanan publik, yang berasal dari kesalahan manajemen ekonomi,” kata Nomane.

“Perdana Menteri, Bendahara, Kapolri 100 persen bersalah. Situasi akan bertambah buruk kecuali kita menghentikan kebusukan ini,” ujarnya seperti dikutip dari CNN.

Sebelumnya PM Marape telah mengeluarkan permintaan maaf publik dan mengatakan kesalahan sistem telah mempengaruhi “semua pegawai negeri sipil yang ada dalam daftar gaji pemerintah”. Dia mengatakan kekurangan pembayaran akan dikompensasi pada gaji berikutnya.

(DNA/DNA)

[Gambas:Video CNN]


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);