Berita Nakhoda KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan Sejak Kapal Tenggelam

by
Berita Nakhoda KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan Sejak Kapal Tenggelam


Jakarta, Pahami.id

Menteri Transportasi Indonesia (Menhub) Dudy Purwagandhi Kata Kapten KMP TUNU Pratama Jaya Itu belum ditemukan sejak kapal tenggelam, Rabu malam (2/7).

Ini disajikan oleh Dudy dalam menjawab pertanyaan dari anggota perwakilan Komisi V pada pertemuan kerja di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7).

“Sejauh ini kami belum melaporkan tentang kapten, Tuan, tetapi ada beberapa bawahan [kapal]Sang selamat. Sementara [nakhoda] Belum ditemukan, “kata Dudy dari Parlemen YouTube TVR pada hari Rabu (9/7).


Dudy mengatakan bahwa dari 12 ABK KMP TUNU yang bertugas pada saat kejadian, yang berhasil dipindahkan ke hanya lima dari mereka.

“Ada 12 abk, ayah, jadi ada lima orang yang aman berdasarkan laporan Basarnas,” katanya.

Sebelumnya, Komite Keselamatan Transportasi Nasional (NTSC) mengungkapkan bahwa TUNU Pratama Jaya KMP didorong oleh kapten pengganti atau Mualim I tak lama sebelum tenggelam di Selat Bali pada hari Rabu (2/7).

Ketua NTSC Soerjanto Tjahjono mengatakan dia telah ditemukan setelah memeriksa beberapa anggota kru dan orang yang selamat. Dalam tragedi itu, mualim saya ditemukan aman.

Diketahui bahwa Mualim I memiliki sertifikat pelatihan yang mulus atau dikenal. Mualim I bertanggung jawab langsung atas kapten dan memiliki hak untuk mengendarai kapal tetapi dengan persetujuan kapten.

“Korban selamat adalah Mualim I. Yah, Mualim I sebagai pelaut juga memiliki sertifikat semut. Jika kapten sedang beristirahat, kapten pengganti adalah Mualim I,” kata Soerjanto di Banyuwangi pada hari Selasa (8/7).

Soerjanto menjelaskan bahwa pada awalnya KMP TUNU Pratama Jaya dikendarai oleh Mualim I. tetapi setelah terpapar 2-3 meter, Mualim saya terbangun oleh kapten.

Mualim I, katanya, lalu memerintahkan semua penumpang untuk mengenakan jaket segera. Roda kemudi diambil alih oleh kapten.

Tapi tragedi yang tidak menguntungkan tidak bisa dihindari. Dan kapten menjadi salah satu korban yang hilang.

“Saya multikuler [memegang kemudi] Lalu dia membangunkan kaptennya. Akhirnya Mualim saya keluar untuk memesan penumpang untuk menggunakan float. Sedangkan mereka yang mengendalikan kapal kapten, “katanya.

KMP TUNU Pratama Jaya tenggelam dalam perjalanan dari Port Ketapang, Banyuwangi ke Port Gilimanuk, Bali Rabu (2/7) malam.

Penjaga Syahbanda melihat kapal tenggelam sekitar 23,35 WIB. Posisi terakhir kapal terlihat di Selat Bali pada koordinat _8 ° 9’32.35 “S 114 ° 25’6.38_.

Pada hari Selasa (8/7), dari total 65 penumpang dan kru Tunu Pratama Jaya KMP dalam manifes, 42 dari mereka ditemukan.

Dari 42 korban, 12 dari mereka sudah mati, 30 orang yang selamat. Sementara 2 orang lain masih mencari.

Tetapi jumlah korban diperkirakan lebih dari 65. Karena manifestasi data KMP memanenkan tunu pratama jaya penumpang dikatakan tidak valid. Banyak orang naik kapal tetapi tidak dicatat dalam daftar manifester, mereka diungkapkan melalui laporan keluarga korban.

(FRD/GIL)