Berita Motif 18 Bonek Jadi Tersangka Rusuh di Suramadu: Bermula dari TikTok

Sruabaya, Pahami.id —

Insiden bentrokan antar suporter Persebaya Surabaya, boneka dengan polisi di Jalan Kedung Cowek, atau akses keluar Jembatan Suramadu Sisi Surabaya, Jumat (31/5) malam berawal dari unggahan yang mengejek di media sosial.

Salah satu tersangka Bonek, MST (21) asal Waru, Sidoarjo mengaku emosi karena diejek kelompok suporter Persib Bandung, Flower City Casual (FCC) di media sosial Tiktok.

Berawal dari akun Tiktok salah satu suporter Persib bernama FCC, itulah awal mula olok-olok suporter Persebaya hingga melakukan tantangan, kata MST di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (3/5).

Tak hanya itu, MST mengaku semakin marah karena kelompok FCC mengatakan akan menghajar Surabaya hingga rata, sambil mengacungkan jari tengah.

Dari akun Tiktok mulai muncul tulisan ‘kami akan kalahkan Surabaya’. Saat di Perak, dia mengacungkan jari tengah ke arah suporter Persebaya saat keluar,” ujarnya.

<!–

–>

Karena kesal, MST dan Bonek lainnya kemudian menggeledah sejumlah bus dan kendaraan lain, usai laga Final Liga 1 antara Madura United vs Persib Bandung di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/6).

Mereka mengepung Jalan Kedung Cowek, atau pintu keluar Suramadu sisi Surabaya. Polisi yang mengetahui hal tersebut kemudian berusaha membubarkan para penggemar.

Bentrokan pun terjadi. Suporter disebut merusak vas dan rambu jalan di sepanjang Jalan Kedung Cowek, satu mobil dinas polisi, dan dua mobil milik warga. Mereka juga menyerang petugas dengan melemparkan batu dan tongkat.

Sementara itu, Kasatreskirm Polsek Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M Prasetya membenarkan, kejadian ini bermula dari saling sindir antara suporter Persib Bandung dan Persebaya Surabaya di media sosial.

Kronologisnya kami sajikan, mulai dari saling sindir di beberapa akun media sosial Tiktok, Persib Bandung yang mengejek Persebaya, lalu saling ejek, kata Prasetya.

Saling sindir di media sosial lantas memancing Bonek melakukan penyisiran di Jalan Kedung Cowek, pintu keluar Suramadu. Hingga berakhir dengan perkelahian dengan polisi.

Provokasi ini menyebabkan Bonek berkumpul untuk melakukan penyisiran terhadap suporter Persib Bandung, ujarnya.

Kini, kata Prasetya, polisi masih akan mendalami pemilik akun media sosial yang menyebarkan fitnah dan provokasi. Kasus ini akan terus berkembang.

“Kami masih melakukan kajian mendalam, ini akan terus dikembangkan sesuai peran masing-masing,” tutupnya.

Menjadi tersangka usai mencegat seorang suporter Persib

Sebanyak 18 orang yang disebut pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, telah ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di Jalan Kedung Cowek atau pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jumat malam (31/5).

Mereka diduga ingin mencegat suporter Persib Bandung atau Kota Kembang Kasual (FCC) yang hendak pulang lewat Jembatan Suramadu, usai menyaksikan laga Final Liga 1 antara Madura United vs Persebaya Surabaya, di Stadion Gelora Bangkalan.

Tersangkanya adalah, A (19), MZ (26), BRZ (18), NF (18), ADR (21), YW (24), MST (21). Kemudian tersangka yang merupakan anak di bawah umur atau anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) antara lain TST (17), SBA (17), MNA (17), ABS (17), MAR (16), FPS (16), MRA (17) , RPPS (15), MAF (17), QA (16) dan NRF (15).

Ke-18 orang tersebut diduga menyerang petugas polisi, merusak vas dan rambu jalan di sepanjang Jalan Kedung Cowek, merusak satu mobil dinas Polri dan dua mobil milik warga dengan total kerugian Rp 24,5 juta.

Atas perbuatannya, 18 tersangka diancam pidana penjara sesuai Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun 6 bulan, dan Pasal 212 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 1 tahun 4 bulan. .

(frd/DAL)